Pandeglang – Gerakan 2019 Ganti Presiden yang diinisiai Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera semula ramai di media sosial kini sudah ramai di dunia nyata melalui sejumlah aksi.
Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang KH Hamdi Ma’ani menyayangkan munculnya gerakan yang menuai kontroversi tersebut.
Hamdi menilai, gerakan 2019 Ganti Presiden tidak patut digaungkan mengingat Pilpres baru akan berlangsung tahun depan. Hamdani bahkan menyebut, gerakan tersebut sebagai makar terselubung.
“Sebagai warga negara yang baik harus mengerti dan menaati aturan-aturan hukum. Gerakan tersebut adalah semacam makar yang terselubung,” kata Hamdi, Selasa (31/7/2018).
BACA JUGA: Tolak Kedatangan Jokowi ke Cilegon, PPMC: 60 Janji Tak Satupun Terbukti
Hamdi mengimbau agar masyarakat Pandeglang tidak mudah terpancing dan terprovokasi dengan gerakan-gerakan dan deklarasi yang justru membuat kondisi Indonesia menjadi gaduh.
“Kepada pemerintah dan kepolisian, saya berharap bertindak tegas, karena kegiatan semacam itu tidak boleh terjadi di wilayah Banten khususnya Pandeglang, ini demi menjaga kedamaian dan kondusifitas,” pintanya.
Hal senada juga dikatakan Pimpinan Ponpes Al-Khoziny Khozinul Asror. Menurutnya, gerakan 2019 Ganti Presiden merupakan gerakan yang berupaya memecah belah persatuan dan kesatuan umat.
“Karena akan memicu masyarakat bersinggungan,” kata Asror.(Nda)