Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita melantik 28 kepala sekolah (kepse) SMP, Senin (27/8/2018). Perombakan tersebut diakui Irna bagian dari upaya pembenahan terhadap kualitas pendidikan, khususnya di tingkat SMP.
Irna pun menegaskan, perombakan 28 kepsek tersebut merupakan buntut dari anjloknya hasil Ujian Nasional (UN) SMP pada April 2018. Kabupaten Padneglang menempati peringkat terendah se-Provinsi Banten dengan nilai 163.62.
“Salah satunya itu, karena nilai UN yang anjlok. Saya selalu sampaikan kenapa bisa begitu? Berarti ada sistem yang salah,” kata Irna usai pelantikan.
Irna melihat anjloknya hasil UN karena ada yang salah pada manajemen pendidikan. Sehingga perlu dilakukan pergeseran pimpinan sekolah.
Irna juga merombak korwil pendidikan di 13 kecamatan. Dia menilai, buruknya prestasi kelulusan bukan semata-mata manajemen pimpinan yang belum berjalan baik, namun dipengaruhi pula oleh sinergi antar korwil yang kurang optimal.
“Mungkin pengawas tidak jalan, korwil tidak sinergi dengan kadis,” sebutnya.
Rombak kepsek lantaran anjloknya hasin UN dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Pandeglang Olis Solihin. Langkah tersebut diharapkan bisa memperbaiki nilai kelulusan pada tahun depan.
Namun ada beberapa faktor lain jyang uga menjadi pertimbangan. Salah satunya soal beberapa kepsek yang mengeluh soal kenyamanan dalam memimpin sekolah.
“Ini untuk kebutuhan organisasi, merespon beberapa Kepsek yang merasa tidak nyaman memimpin sekolah. Sehingga kami akomodir dengan menggeser jabatan. Lagi pula ada kekosongan di SMP 1 Menes,” tandasnya.(Nda)