Wali Kota Tangerang Semprot Direktur Rumah Sakit Swasta, Ini Alasannya

Date:

Wali Kota Tangerang Semprot Direktur Rumah Sakit Swasta
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) 2018 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa, 28 Agustus 2018. Sebelum membuka acara, Arief semprot direktur rumah sakit swasta yang kerap tak hadiri Raker Kesda.(FOTO: Humas Pemkot Tangerang)

Tangerang – Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda)  2018 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa, 28 Agustus 2018.

BACA JUGA: Sinergitas Pemkot dengan Swasta Diharapkan Turunkan Angka Penyakit di Kota Tangerang

Namun, ada yang berbeda dari sosok wali kota milenial dalam acara kali ini. Arief tiba-tiba mengabsen direktur rumah sakit yang hadir dalam raker kesda tersebut.

“Coba tunjuk tangan peserta dari rumah sakit swasta ada berapa orang? (Yang hadir) jabatannya apa? (Yang diwakili) ke mana direkturnya?” tanya Arief sebelum membuka acara, Selasa, 28 Agustus 2018 seperti dilansir siaran pers Humas Pemkot Tangerang.

“Raker ini bertujuan untuk merumuskan program kerja ke depan yang akan dilakukan oleh seluruh rumah sakit berlokasi di Kota Tangerang. Hanya mengalokasikan 1 hari dalam setahun masa gak bisa,” cap Arief agak kesal.

Menurut Arief, Raker Kesda 2018 memiliki tujuan membangun sinergitas pemerintah dan pihak swasta dalam rangka mewujudkan  Universal Health Coverage (UHC) melalui percepatan eliminasi tuberkulosis, penurunan stunting, serta peningkatan cakupan serta mutu imunisasi.

Di Indonesia penderita Tuberkulosis terus meningkat, hingga tahun 2017 ditemukan 112 jiwa per 100 ribu penduduk. Selain itu stunting atau gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis juga sangat menjadi perhatian kami.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza mengungkapkan, saat ini masih ditemukan kasus stunting di wilayah Kota Tangerang, penanganan yang diberikan sangat serius. Dinas Kesehatan melalui puskesmas memberikan pendampingan khusus dalam menanganinya.

“1 kader 1 penderita, supaya angka dapat terus ditekan dan Alhamdulillah penderita stunting terus berkurang hingga 80 persen,” ungkap Liza.

Arief berharap, selain sosialisasi yang dilakukan puskesmas pada masyarakat dewasa, sosialisasi bisa juga diberikan kepada para siswa di sekolah-sekolah.

“Karena pengajaran yang ditanamkan sedini mungkin bisa menjadi kebiasaan yang baik kedepannya nya, bahkan bisa membawa dampak untuk keluarga siswa itu sendiri. Semoga mereka bisa menjadi agen-agen yang paham tentang budaya hidup sehat” imbuh Arief.

Semoga dengan terselenggaranya Raker Kesda, kota Tangerang bisa semakin baik dan warganya semakin sehat dan sadar akan budaya hidup sehat.(Rus)

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Woro-woro! Kuota untuk Uji Lab Produk IKM Gratis di Kota Tangerang Masih Tersedia

Berita Tangerang - Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di...

Pemkot Banjir Aduan, Skenario Penataan Pasar Sipon Segera Disiapkan

Berita Tangerang - Skenario penataan Pasar Sipon yang berlokasi...

Selama Libur Lebaran 2024, Petugas Kebersihan di Kota Tangerang Setiap Hari Angkut 1.800 Ton Sampah

Berita Tangerang - Selama libur Lebaran 6-15 April 2024,...