Pandeglang – Untuk mempermudah proses Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Badan Pertanahan Nasional atau BPN Kabupaten Pandeglang menggunakan aplikasi SMART PTSL. Aplikasi yang dibuat oleh para Taruna Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) program Diploma IV itu sebagai pendukung dalam pengumpulan data spasial dan data tekstual.
“Kita akan uji coba terlebih dahulu aplikasi ini pada kegiatan inventarisasi pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah. Kegiatan ini tidak disertai pengukuran bidang tanah hanya cukup membuat sket bidang tanah,” kata Kepala BPN Pandeglang Teguh Wieyana kepada awak media saat menyosialisasikan Aplikasi SMART PTSL di kantornya, Kamis,13 September 2018.
Kendati demikian, BPN Pandeglang masih ragu apakah aplikasi tersebut bisa digunakan untuk melakukan proses pengukuran di Kabupaten Pandeglang. Mengingat, wilayah di Kabupaten Pandeglang masih terdapat hutan lindung, sehingga dapat menghambat proses pengukuran.
“Aplikasi ini kalau untuk membuat sket sangat aplikatif dan cocok untuk kgiatan inventarisasi, tapi kalau digunakan untuk pengukuran masih harus dicoba lagi. Tapi kalau untuk daerah terbuka dan topografinya datar mungkin bisa digunakan,” jelasnya.
Menurut Teguh, memang banyak aplikasi sejenis di playstore yang bisa digunakan oleh BPN. Hanya, saja ia mengaku lebih suka dengan aplikasi yang dibuat oleh orang Inonesia ketimbang luar.
“Banyak aplikasi yang lain juga di playstore, tapi itu kan buatan luar, jadi kita takut data tanah di kita masuk ke mereka, jadi mending buatan kita buat sendiri,” tandasnya.
Untuk diketahui BPN Pandeglang, menetapkan target penerbitkan sertifikat PTSL di Pandeglang sebanyak 50.350 sertifikat bagi 42 desa di 10 kecamatan.(Rus)
