Serang – Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengundurkan diri dari dosen tetap PNS di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang.
BACA JUGA: Tolak Kedatangan Ma’ruf Amin, Mahasiswa Untirta: Ada Indikasi Kampanye di Masjid Kampus
Dahnil mundur karena menjadi Koordinator juru bicara (jubir) pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Rektor Untirta Sholeh Hidayat membenarkan dan telah menerima surat pengunduran diri Dahnil. Sholeh sebenarnya berharap Dahnil tetap menjadi dosen.
“Semula saya berharap tetap jadi dosen tetap PNS Untirta karena selain baru saja menyelesaikan doktornya di UNDIP dan memiliki potensi yang bisa memberi penguatan kepada Untirta,” terang Sholeh kepada awak media, Kamis (20/9/2018).
BACA JUGA: Mahasiswa Demo Tolak Kedatangan Ma’ruf Amin, Rektor Untirta Berang: Akan Saya Usir!
Keputusan mundur dari PNS dan menjadi jubir Prabowo-Sandi diakui Dahnil sudah dipertimbangkan matang-matang.
“Setelah melalui istikharah, berdoa minta petunjuk Allah SWT dan berdiskusi panjang dengan keluarga, sahabat dan para senior di Muhammadiyah dan di luar Muhammadiyah. Saya memutuskan untuk menerima ajakan Pak Prabowo dan Mas Sandi menjadi koordinator jubir,” kata Dahnil melalui keterangan tertulis yang diterima wartawan.
Dahnil menilai, Prabowo merupakan sosok yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat dan sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Indonesia.
“Bagi saya visi beliau berdua terang untuk Indonesia masa depan. Pak Prabowo memiliki kapasitas kepemimpinan yang kuat, patriotisme yang tinggi dan ini sangat kita butuhkan di tengah ekspansi bandit ekonomi, ketidakadilan yang ramai yang mencengkram indonesia,” jelasnya.
“Semoga ijtihad saya ini membawa kebaikan untuk bangsa dan negara,” harapnya.(Nda)