Penjelasan Dokter Forensik RSUD terkait Kematian Pegawai RM Padang Nur Ali

Date:

Dokter Forensik RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, dr Baety Adhayati
Dokter Forensik RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, dr Baety Adhayati. (Banten Hits/Mahyadi)

Serang – Dokter Forensik RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, dr Baety Adhayati mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar terhadap jenazah Pendi, yang dilakukan tim forensik, tidak ditemukan hal lain kecuali pembusukan lanjut yang memang alami terjadi sesaat setelah kematian.

Pendi, seorang pegawai RM Padang Nur Ali ditemukan tewas di tempatnya bekerja, di Jalan Raya Cikande-Rangkasbitung, Kampung Pasar Lama, RT 02/01, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Rabu (26/9/2018)

“Kami tidak bisa mengetahui lebih lanjut karena kita tidak melakukan autopsi. Tetapi, hasil pemeriksaan luar, seperti darah yang keluar dari hidung, telinga dan mulut merupakan proses alami sesaat setelah kematian,” terang Baety, Jumat (28/9).

BACA JUGA: Tidur Sambil Pasang Headset, Pegawai RM Padang Nur Ali di Cikande Tewas dengan Telinga Bercucuran Darah

Baety menerangkan, dalam proses tersebut, biasanya jasad manusia mengeluarkan cairan merah menyerupai darah yang keluar dari lubang yang ada di tubuh manusia.

Untuk mengetahui pasti penyebab kematian seseorang, perlu dilakukan tindakan autopsi untuk mencari fakta medis tentang kemungkinan penyebab kematiannya.

“Tetapi, dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, sehingga kita belum dapat mengetahui secara pasti penyebab kematian korban,” jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, secara medis, penggunaan headset dengan volume tinggi secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan pada telinga, sehingga berdampak pada menurunnya pendengaran.

“Pada kasus ini belum ada laporan tentang kematian akibat gangguan headset aliran listrik yang terhubung dengan handphone berpotensi dapat menyebabkan penggunanya tersengat aliran listrik, jika terjadi korsleting pada komponen kabel penghubung daya maupun elektro pada handphone,” paparnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas saat handphone dalam kondisi terhubung dengan aliran listrik.

“Selain berpotensi terjadinya korsleting listrik, hal itu juga dapat menyebabkan kematian jika aliran listriknya menyambar pada tubuh si pengguna handphone itu sendiri,” jelas Baety.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Digugat Warga dan ‘Diminta’ Pengembang, Bagaimana Nasib 24 Aset Milik Pemkab Tangerang Sekarang?

Berita Tangerang - Sedikitnya 24 aset Pemkab Tangerang saat...