Serang – Ribuan warga di pesisir Ujung Kulon yang menamakan Gerakan Masyarakat Ujung Kulon (GMUK) menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten atau KP3B, Selasa, 16 Oktober 2018. Aksi menuntut perbaikan jalan rusak ini diwarnai bentrok berdarah.
Wartawan BantenHits.com Mahyadi melaporkan, aksi yang baru berlangsung sekira tiga menit tiba-tiba berubah chaos. Massa aksi yang mencoba merangsek masuk ke Gedung DPRD Banten dihadang petugas polisi. Bentrok pun pecah.
Sejumlah peserta aksi mengalami luka, bahkan seorang massa aksi mengalami luka berat di bagian kepala. Darah segar terlihat mengucur dari kepalanya. Belum diketahui penyebab luka yang diderita pengunjuk rasa.
“Polisi keras. Tidak melindungi rakyat! Lihat ini, polisi tanggung jawab! Ambulans mana ini ambulans, ya Allah parah ini ambulans mana woy,” ujar salah satu peserta aksi sambil mencoba menolong rekannya yang bercucuran darah.
Korlap Aksi Andi Suhardi meminta jajaran kepolisian yang melakukan pengamanan di Gedung DPRD Banten tidak melakukan tindakan represif kepada massa aksi yang tengah menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat.
“Polisi jangan memulai. Jangan keras kepada peserta aksi. Kawan, tenang kawan! Satu komando! Jangan terprovokasi! Polisi bukan tujuan (aksi) kami. Ingat tujuan kita,” ucap Andi.
Korban luka yang belum diketahui identitasnya, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga berita dipublish, aksi masih berjalan.
Sebelum menggelar aksi di KP3B, para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi ke Bupati Pandeglang. Mereka kecewa jalan Cimanggu-Sumur yang kondisinya rusak tak kunjung diperbaiki.
BACA JUGA: Gerakan Masyarakat Ujung Kulon Desak Bupati Pandeglang Irna Narulita Mundur
“Lebih baik Bupati Irna mundur saja jika tidak bisa menyelesaikan persoalan jalan di Pandeglang, Kami datang bupati kabur, bangun jalan harga mati. Kami tidak perduli anggaran dari APBD atau APBN yang penting jalan kami dibangun,” teriak koordinator aksi, Doni Rodeni.(Rus)
TONTON JUGA VIDEONYA DI SINI: