Lebak – Pangan dan kemiskinan masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Lebak, Ade Sumardi saat akan menghadiri puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018).
Peningkatan produksi pangan dan pendapatan petani harus ditingkatkan agar terwujudnya pengentasan kemiskinan yang merata.
“Jadi fokus kita bagaimana ketersediaan pangan yang terjangkau dan pendistribusiannya,” kata Ade.
Namun kata dia, ada beberapa kendala yang menjadi hambatan pemerintah untuk mewujudkan peningkatan produksi pangan dan dala upaya peningkatan pendapatan petani.
Kendala tersebut di antaranya, persaingan penggunaan sumber daya lahan, alih fungsi lahan yang relatif besar, ancaman perubahan iklim dan lain-lain yang menyebabkan terjadinya degradasi kualitas sumber daya pertanian dan infrastruktur pendukungnya.
Dampak tersebut, berlanjut kepada gangguan terhadap sistem produksi pertanian, terutama pangan, seperti penurunan dan ketidakpastian produktivitas sehingga berujung pada ancaman rawan pangan serta peningkatan kemiskinan.
Guna pengentasan persoalan gizi buruk dan stunting, Pemkab Lebak mempunyai target untuk mengaplikasikan serta mengadopsi program diversifikasi pangan
“Momen hari pangan sedunia tentunya akan kita manfaatkan agar produksi pangan dan pendapatan petani meningkat sehingga berdampak pada pengentasan kemiskinan yang merata,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lebak, Rahmat Yuniar.
Sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi Banten, Kabupaten Lebak turut berpartisipasi pada acara puncak peringatan HPS yang berlangsung pada tanggal 18-21 Oktober 2018.(Nda)