Sejumlah Pondok Pesantren di Banten Pastikan Hadiri Aksi Bela Tauhid

Date:

ilustrasi massa aksi bela tauhid
Ilustrasi massa Aksi Bela Tauhid: Aksi 4 November 2016 (okezone).

Serang – Sejumlah pondok pesantren di Banten memastikan akan menghadiri Aksi Bela Tauhid yang akan digelar Forum Persaudaraan Ummat Islam Banten (FPUIB) di Alun-alun Kota Serang, Rabu siang, 24 Oktober 2018.

Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin membenarkan rencana aksi yang akan digelar FPUIB. Rencananya, aksi akan dihadiri 1.000 peserta.

“Ya benar. Pengamanan belum tau ya. Aksi infonya habis Zuhur di Alun-alun Kota Serang,” kata Komarudin saat dihubungi BantenHits.com melalui sambungan telepon, Selasa, 23 Oktober 2018.

Sejumlah pesantren yang disebut sudah memastikan kehadirannya pada Aksdi Bela Tauhid, di antaranya Ponpes Al Islam, Ponpes Ardaniyah, Ponpes Sabilurrahman, dan Ponpes Nurul Bantany.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, Aksi Bela Tauhid bakal digelar untuk menentang aksi pembakaran bendera dengan kalimat tauhid. Panitia penyelenggara menargetkan seribu peserta hadir dalam aksi tersebut.

“Besok bakda zuhur rencananya. Kami targetkan ada seribu orang yang hadir, tapi wallahu ‘alam. Kami tidak bisa cegah keinginan umat,” kata Koordinator Aksi Bela Tauhid Al Faqier Abu Wildan, saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Menurut Al Faqier, gelaran itu merupakan respons atas keresahan warga akibat pembakaran bendera kalimat tauhid oleh oknum Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama (Banser NU).

“Itu kalimat yang sangat sakral. Umat Islam bersahadat dengan kalimat itu,” ujarnya. “Umat sudah marah,” imbuhnya.

Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pembakaran itu untuk menjaga kalimat tauhid.

“Itu adalah upaya menjaga kalimat tauhid. Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi oleh mereka tidak bakar, tetapi langsung buang saja ke comberan,” kata dia, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin, 22 Oktober 2018.

Menurut Al Faqier, alasan yang dikemukakan oleh Yaqut tak logis. Alasannya, pertama, pembakaran dilakukan secara arogan di tempat terbuka dan di depan umum.

“Itu cara arogan, apapun alasannya kami enggak terima,” cetus dia. “Kalau Banser dibakar benderanya marah enggak tuh? Ya marah,” ia menambahkan.

Kedua, lanjutnya, bendera tauhid itu bukanlah milik ormas terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, simbol HTI adalah gambar bendera Al Liwa (bendera putih dengan tulisan kalimat tauhid berwarna hitam) dengan posisi miring dengan diserta tulisan Hizbut Tahrir Indonesia di bawah tiang benderanya.

“Enggak benar kalau [yang dibakar] itu bendera atau lambang HTI,” ucap Al Faqier.

Ia juga memastikan bahwa Aksi Bela Tauhid itu murni gerakan masyarakat dan tak terkait kubu politik tertentu.

“Enggak ada kaitannya dengan politik, murni akidah, karena umat merasa terpanggil, merasa sakit. Dan kami tidak membawa ini ke ranah politik,” tandas Al Faqier.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Jumat Curhat Polda Metro Jaya di Legok; Cara Humanis Polsek Legok Ciptakan Kamtibmas dan Dekatkan Diri ke Warga

Berita Tangerang - Kejahatan jalanan dan kenakalan remaja menjadi...

Respons Aduan Warga, KASN Lakukan Analisa dan Akan Minta Klarifikasi Sekda Kabupaten Tangerang

Berita Tangerang - Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN...

Sekda Kabupaten Tangerang Dilaporkan Warga Sukamulya ke KASN terkait Dugaan Pelanggaran Etik ASN

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...