Andika Hazrumy Pimpin Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia

Date:

Andika Hazrumy Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI)
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy saat menyampaikan sambutan usai terpilih sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI). (FOTO: Humas Pemprov Banten)

Serang – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memimpin Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia atau PPPSBBI setelah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP PPPSBBI dalam kongres yang digelar di Hotel Ratu Horison Ultima, Kota Serang, Jumat, 2 November 2018.

Dalam keterangan pers Humas Pemprov Banten disebutkan, Andika melanjutkan kepemimpinan ketua umum sebelumnya yaitu Tb Chaerul Jaman, mantan wali kota Serang yang juga paman Andika.

Dalam sambutannya usai dinyatakan terpilih sebagai ketua umum, Andika mengaku sangat terharu dan bangga karena tidak sedikit pun menyangka akan dipercaya oleh peserta kongres untuk memimpin organisasi tersebut.

“Meski begitu jujur saya merasa bangga karena terpilih dipercaya untuk melanjutkan warisan para leluhur Banten berupa pelestarian pencak silat khas Banten,” kata Andika.

Dipaparkan Andika, Banten merupakan pusat berkembangnya ritual bela diri silat, yang mengandung praktik pertarungan, terapi, meditasi, teknik pernafasan, latihan penguatan tubuh dan teknik kekebalan.

Silat sebagai warisan leluhur yang terbentuk dalam sistem sosial-politik dan budaya yang silih berganti. Mulai dari kerajaan Hindu-Buddha seperti Kerajaan Salakanagara, Tarumanegara dan Kerajaan Padjadjaran sampai dengan Kerajaan Islam yaitu Kesultanan Banten.

“Dan menjadi pendasaran dalam sistem silat Banten, yang juga menunjukkan silat sebagai identitas kultur Banten,” ujarnya.

Menurut Andika, silat bukan saja sebagai keahlian melindungi diri. Silat juga mengajarkan nilai-nilai luhur. Hal ini yang menjadi ciri khas seni bela diri silat yang berbeda dengan bela diri pada umumnya.

“PPPSBBI sebagai rumah besar perguron silat di Banten berperan dalam pelestarian silat Banten,” imbuhnya.

Karena itu, sebagai Wakil Gubernur, kata dia, Pemerintah Provinsi Banten berharap PPPSBBI dapat terus melestarikan silat khususnya pada generasi muda, agar generasi muda senantiasa lebih mencintai pencak silat dan tradisi nilai-nilai budaya Banten di tengah arus deras globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Selain itu, lanjutnya, diharapkan peran partisipasi aktif dalam seluruh masyarakat dalam pembangunan di Provinsi Banten khususnya peranan ulama dan jawara.

Lebih jauh Andika mengatakan, ulama dan jawara merupakan golongan sosial yang telah menjadi bagian dari struktur sosial masyarakat Banten. Dimana ulama dan jawara memainkan fungsinya dalam masyarakat, yaitu dalam status dan peran. Ulama berperan sebagai guru yang mentransfer ilmunya kepada masyarakat secara terbuka. Di satu sisi lain, dalam konteks sejarah kemerdekaan RI, keberadaan jawara berhubungan erat dengan kekuatan dan keberanian mereka untuk melawan kekuasaan kolonial dan berlanjut sampai perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.

“Untuk itu, ulama, umaro, jawara dan seluruh elemen masyarakat khususnya pelaku seni dan budaya di Provinsi Banten agar bersatu dalam segenap proses pembangunan daerah. Sebagaimana visi Pemerintah Provinsi Banten yaitu mewujudkan masyarakat Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhlakul karimah,” paparnya.

Di sektor pariwisata, lanjut Andika, seni bela diri silat Banten harus eksis dalam berbagai atraksi guna menjadikan Banten sebagai destinasi wisata unggulan. Khususnya sebagai atraksi wisata minat khusus berbasis budaya. Atraksi bela diri silat dalam event-event wisata harus memiliki nilai diferensial yang tinggi, unik dan berbeda dari wilayah atau daerah lain. Karena itu, kata Andika, seni bela diri silat Banten harus menjadi ikon Banten yang menunjukkan identitas dan budaya Banten.

Andika menyebut, di wilayah Banten tersebar banyak aliran dan peguron pencak silat, seperti Paguyuban Kebudayaan Seni Silat dan Tari Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH), Perguruan Silat Bandrong, Perguruan Terumbu, Perguruan Silat Manderaga, Perguruan Silat Sera, dan Perguruan Silat Haji Salam Berikutnya, Perguruan Silat Banyu Geni, Perguruan Silat Macan Guling, Perguruan Silat Singandaru, Perguruan Silat Gagak Lawung, Perguruan Silat Karang Tunggal, dan Perguruan Silat Jalak Banten.

“Untuk itu, komunikasi dan koordinasi antar perguruan silat di Banten harus tetap terjaga untuk menjaga nilai nilai tradisi dan budaya pencak silat Banten,” kata Andika. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related