Lindungi Driver dan Penumpang Taksi Online, Kapolresta Tangerang Usulkan Penggunaan Alat-alat Pengaman Ini

Date:

Kapolresta Tangerang
Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif. (Banten Hits/Yogi Triandono)

Tangerang – Maraknya tindak kejahatan yang dialami driver taksi online atau penumpang, Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif mengusulkan perusahaaan taksi online memasang sistem keamanaan berlapis, mulai dari pemasangan barrier atau penghalang, panic button, hingga cctv.

Wartawan BantenHits.com Hendra Wibisana melaporkan, barrier dipasang di antara bangku sopir dengan penumpang. Tujuannya untuk membatasi aktivitas antara sopir dan penumpang. Dengan pemasangan alat ini diharapkan keselamatan driver dan penumpang terlindungi.

“Panic button ini akan dipasang dibagian pengemudi. Jika terjadi sesuatu, alat tersebut akan menghubungkan langsung ke perusahaan angkutan online. Kemudian akan terhubung kepada kantor kepolisian terdekat dan terhubung juga kepada rekan-rekan taksi online terdekat,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol. Sabilul Alif, usai pengungkapan kasus pembunuhan driver GrabCar di halaman Mapolresta Tangerang, Senin, 12 November 2018.

Selain dipasang di bangku sopir, panic button juga akan dipasang di bagian penumpang. Bila penumpang merasa terancam, alat tersebut juga akan menghubungkan kepada perusahan taksi online itu sendiri dan kepada pihak kepolisian.

“Kekerasan dan tindak perampokan yang dialami oleh penumpang juga sering terjadi. Dengan adanya alat ini bisa membantu dan mengungkap tidak kejahatan di taksi online,” terangnya.

Selain itu, perusahaan taksi online juga akan memasang cctv di dalam mobil. Hal itu untuk memonitor setiap kegiatan maupun aktivitas di dalam mobil.

“Seperti kejadian kemarin, polisi lebih mudah lagi untuk mengungkap kasus itu dengan cepat. Karena kejadian serupa 4 kali terjadi di Kabupaten Tangerang. Tapi semua itu berhasil kita ungkap,” jelas Sabilul.

Salah seorang direksi perusahaan taksi online, Trisukma Andrean menambahkan, pihaknya berkomitmen akan meningkatkan kemananan baik kepada penumpang maupun kepada pengemudi taksi online.

“Seperti yang disampaikan tiga usulan oleh Pak Kapolres Tangerang menganai alat panic button, jika ini ditekan akan mengerimkan tatuan atu link dan peta di mana penumpang itu berada,” ujar Andrean usai mengikuti gelar kasus pembunuhan taksi online di Mapolresta Tangerang.

Sistem dan fitur keamanan taksi online, kata Andrean, harus ditingkatkan sebagai mana yang telah ditetapkan dalam peraturan baru Menteri Perhubungan Darat mengenai taksi online.

“Kita sangat mendukung usalan Pak Dirjen Perubungan Darat dan kami sudah komitmen dengan hal itu. Seperti tombol panic button dan alat pengamanan lainya yang segera kami laksanakan,” terangnya.

Terkait cctv, lanjut Andrean, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 1.000 cctv di Jabodetabek dan Palembang.

“Waktu itu kan adanya Asian Games banyak tamu negara yang datang dan kita pasang. Mengenai recording dan pengelelolaan manajemen data, bagus tidaknya masih kita evaluasi. Jika bagus kita akan distribusikan ke daerah -saerah lain,” jelasnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Angka Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Menurun, Pelanggaran ETLE Meningkat

Berita Jakarta - Angka kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024...

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...