Serang – Polda Banten dan seluruh Polres di bawahnya, telah memberlakukan psikotes bagi pemohon SIM. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Whisnu Caraka mengatakan, psikotes bagi pemohon SIM dalam rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Peraturan Kapolri (Perkap) 34 dan 36 mengenai syarat kesehatan bagi pemohon SIM.
“Aturan (pemberlakuan psikotes) tersebut sudah efektif per 22 September 2018,” terang Whisnu saat ditemui awak media di kantornya, Jumat, 16 November 2018.
Bagi pemohon SIM baru, lanjut Whisnu, akan diwajibkan menjawab 24 soal. Sementara pemohon perpanjangan hanya sekitar 18 soal. Ujian ini dikenakan biaya Rp 100.000. Buat pemohon SIM A dan C yang akan mengikuti tes psikologi ini, cukup membawa foto copy KTP dan surat keterangan sehat dokter.
“Ketetapan yang dari atas (Mabes Polri) karena kita siap, ya kita laksanakan. Kita tetap akan lakukan evaluasi, analisa. Psikotes ini dari atas ya, kita harus laksanakan karena ini dampaknya bagus. Ya ini juga bisa menekan angka kecelakaan ya,” ujarnya.
“Untuk masyarakat, psikotes dampaknya bagus. Psikotes yang dilaksanakan, bisa lihat sejauh mana psikis si pengendara. Ada orang yang tidak layak, misalnya (kalau tidak pakai psikotes) lulus tapi tidak jelas. Kalau gunakan psikotes berarti memang benar bisa mengendarai,” pungkasnya.
Sejauh ini, psikotes buat pemohon SIM baru dijalankan tiga Polda di seluruh Indonesia. Selain Polda Banten ada juga Polda Lampung dan Polda Kaltim yang telah memberlakukan kebijakan tersebut.(Rus)
