Tangerang – Setelah menerima gelar kesarjanaan, semua sarjana harus memiliki daya saing tinggi dalam membuat lapangan pekerjaan.
Hal tersebut dikatakan Ketua Prodi Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Yuppentek Wahid Nur Iriyanto, saat wisuda S1 ke XIII STT Yuppentek tahun 2018 di Grand Serpong Hotel, Kota Tangerang, Sabtu 17 November 2018.
“Kami ucapkan selamat datang di dunia kerja, semoga di Yuppentek bisa meningkatkan modal tenaga kerja dan dalam membuka lapangan kerja,” ucapnya.
Menurut Wahid, saat ini perubahan serta dinamika terjadi begitu cepat baik di tingkatan lokal, nasional maupun internasional. Karena itu, jika wisudawan tak mampu beradaptasi dan merespon perubahan tersebut maka bukan tidak mungkin akan tergilas oleh sarjana dari kampus lainnya yang daya saing yang kuat.
“Saya harap seluruh wisudawan bisa menjaga nama baik almamaternya,” harapnya.
Pada tahun ini, STT Yuppentek mewisuda 95 sarjana. Selain mewisuda, STT Yuppentek juga menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Karsa Kencana Indonesia (K2I), sebuah lembaga pelatihan yang memiliki bisa menerbitkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
SKPI merupakan bagian dari penerapan Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Nomor 8 Tahun 2012, yang tertuang dalam dokumen Nomor 008 Tahun 2015 dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti).
Sekilas soal PT K2I, lembaga pelatihan ini fokus memberikan pelatihan Non-Destructive Testing (NDT), yakni pengujian material untuk mengetahui kualitasnya tanpa harus merusak fisik material tersebut.
Direktur PT Karsa Kencana Indonesia (K2I) Aria Gada Kencana yang turut hadir pada acara wisuda ini berharap para wisudawan dan wisudawati bisa jadi pekerja yang sukses.
“Semoga bisa menjadi wisudawan terbaik bagi dirinya, keluarga dan masyarakat,” tukasnya. (Rus)
