Lebak – dr. Archi cherrya Oktiandini ditemukan tidak bernyawa dalam sebuah kamar kosan Jalan Iko Jatmiko, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu 17 November 2018.
Archi yang diketahui tengah mengandung anak pertamanya dari seorang dokter di Kota Cilegon diduga meregang nyawa akibat keracunan genset milik Indomaret.
Wanita kelahiran 7 Oktober 1993 ini dikenal sebagai sosok yang ceria, pantang menyerah, bahkan ulet dalam meraih cita-cita yang diimpikannya.
Archi mulai mengenyam pendidikan di SDN 4 Pandeglang selama 6 tahun kemudian beranjak ke SMP Islam Al-Azhar 11 Serang dan meneruskan ke SMAN 1 Kota Serang. Di sinilah wanita yang diketahui sebagai anak tunggal ini mulai bertemu dan mengenal dr. Farizky Baskoro, lelaki yang kemudian menjadi suaminya.
Dimas, kerabat Korban menjelaskan, Archi dengan Ibas -sapaan akrab Farizky Baskoro- sudah mengenal satu sama lain sejak duduk di bangku SMA. Archi saat itu memang bisa disebut sebagai bintang sekolah menyusul berbagai prestasi yang didapat seperti Juara Nong Banten angkatan ke-2 hingga menjadi gadis sampul.
“Mereka sudah kenal sejak SMA, namun dekat-dekatnya setelah lulus. Archi memang sosok yang terkenal di sekolah,” kata Dimas, Senin 19 November 2018.
Menurut Dimas, Archi memutuskan melanjutkan pendidikannya di Universitas Trisakti dan memutuskan untuk menjadi seorang dokter, mengikuti pilihan profesi Ibas.
“Beda kampus tapi akhirnya satu profesi,” ucapnya.
Ibas dan Archi memutuskan untuk membawa hubungan asmaranya ke jenjang yang lebih serius, 9 Juli 2017. mereka menjalani prosesi lamaran.
“Dan akhirnya menikah pada 14 Januari 2018,” ujarnya.
Dimas menilai keduanya sosok yang romantis terlebih Ibas yang diketahui kerap berdua mengikuti langkah Archi saat di luar jam tugas.
“Setahu saya dr. Ibas ini romantis, mereka selalu berdua,” ucapnya. (Rus)