Kampung Ini Berubah Nama sejak Warganya Nanam Pohon Dewa, Ternyata Harga Selembar Daunnya Rp 50 Ribu dan Ubinya Rp 300 Ribu

Date:

SAMSUL BAHRI NUNJUKIN POHON DEWA YANG DITANAM DI PINGGIR RUMAHNYA
Ketua RT01/03 Samsul Bahri menunjukkan pohon samsit alias pohon dewa yang ditanam di pinggir rumahnya. (BantenHits.com/ Maya Aulia Apriliani)

Tangerang – Terbatasnya lahan di Kota Tangerang membuat masyarakat terus memanfaatkan sedikit ruang di gang-gang yang ada di kampungnya untuk bercocok-tanam. Jika umumnya warga senang menanam tanaman hias atau tanaman lainnya, warga Kampung Samsit justru menanam satu jenis pohon saja: pohon dewa.

Wartawan BantenHits.com Maya Aulia Apriliani melaporkan, Samsit sendiri adalah nama lain dari pohon dewa. Kampung Samsit berada di RW 03, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.

Kampung ini awalnya disebut Kampung Pasar Baru, sejak warganya ramai-rami menanam pohon dewa alias samsit, Kampung Pasar Baru kini berubah menjadi Kampung Samsit.

Ketua RT01/03 Samsul Bahri, yang juga pencetus penanaman pohon Samsit mengatakan, ide menanam Samsit tersebut berawal dari dirinya yang terlibat kecelakaan hingga harus diamputasi beberapa tahun silam.

“Awalnya saya kecelakaan, lalu kaki saya seperti patah. Sudah dibawa ke rumah sakit, disuruh amputasi. Saya enggak mau. aya keukeuh enggak mau. Akhirnya saya minta obat semacam arak gosok ke temen saya yang Tionghoa,” kata Samsul, Rabu 21 November 2018.

Alih-alih diberikan arak gosok, lanjut Samsul, temannya malah memberikan selembar daun sampit. Ia diminta menanam pohon tersebut untuk dijadikan obat.

“Akhirnya saya tanam dan tumbuh, daunnya jadi banyak, setiap hari digiling sampai halus terus ditempelin ke yang luka, akhirnya sembuh,” ujarnya.

Lantaran sudah merasakan sendiri khasiatnya, Samsul dan sang istri pun membudidayakan tanaman tersebut. Pasalnya, jika dijual tanaman Samsit memiliki harga yang fantastis.

“Untuk satu lembar daun saja harganya Rp 50.000, untuk ubinya bisa mencapai Rp 150.000 kalau basah dan Rp 300.000 kalau kering,” ujarnya.

Lantaran harganya yang fantastis, seluruh masyarakat pun mau untuk menanam tanaman obat ini di setiap rumahnya. Bahkan, seluruh tanaman hias yang mewarnai rumah masyarakat diganti dengan tanaman samsit tersebut.

“Karena tanamnya juga gampang hanya tinggal stek saja, jadi mereka juga mau untuk menanam karena harganya juga mahal, dijual nya mahal akhirnya bisa meningkatkan ekonomi mereka,” ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya tanaman Samsit di setiap rumah, masyarakat dapat meningkatkan ekonominya masing-masing di tengah harga kebutuhan pokok yang melambung.

Cerita tentang pohon samsit yang ditanam warga di kawasan ini, dengan cepat tersebar dari mulut ke mulut, terutama di antara penampung dan petani samsit. Sekitar 2016 kawasan ini mulai viral dengan sebutan Kampung Samsit. Sejak itulah sampai saat ini Kampung Pasar Baru berubah jadi disebut Kampung Samsit. (Rus)

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

KASN Tegaskan Sekda Kabupaten Tangerang Dilarang Pendekatan ke Parpol Politik, Ini Aturannya!

Berita Tangerang - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Tangerang,...

Seleksi Anggota PPK untuk Pilkada Kota Tangerang 2024 Digelar 23-29 April

Berita Tangerang - Seleksi Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan atau...

KASN: Aparatur Sipil Negara Haram Berselingkuh dengan Politik!

Berita Tangerang - Seorang Aparatur Sipil Negara atau ASN...