Serang – Pemerintah Provinsi Banten menggelar istigasah dan deklarasi anti-hoax di Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu, 25 Maret 2018.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Banten Wahidin Halim, Ketua MUI Pusat yang juga Rais AM Nahdlatul Ulama (NU) Ma’ruf Amin, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Danrem 064/Maulana Yusuf Kolonel Czi Budi Hariswanto, dan Wali Kota Serang TB Hairul Jaman.
Dalam keterangan pers yang diterima Banten Hits, deklarasi dipimpin Ketua MUI Banten AM Romli. Selain tentang perlawanan terhadap hoax, dalam deklarasi tersebut juga dinyatakan sikap tegas terhadap pelaku LGBT,penyalahgunaan narkoba, mirasserta penyebaran pornografi dan pornoaksi.
Dalam sambutannya, WH mengajak seluruh masyarakat Banten supaya berakhlakul karimah dengan cara menolak hoax. Menurut WH, menolak hoax itu bagian dari akhlakul karimah.
BACA JUGA: WH Gaungkan Lagi Ahlakul Karimah Tangkal Hoax di Tanah Jawara
Di hadapan Ketua MUI Pusat yang juga Rais AM Nahdlatul Ulama KH. Maruf Amin dan sejumlah undangan, WH juga mengimbau kepada pengurus ormas keagamaan yang ada untuk bersikap netral pada pemilihan kepala daerah di Banten.
Politisi Demokrat yang berhasil memenangkan pertarungan politik melawan kader PDI Perjuangan Rano Karno dalam Pilkada Banten 2017 ini menyampaikan imbauan tersebut supaya kerukunan umat beragama di Banten tetap terjaga.
BACA JUGA: Temui Ma’ruf Amin, Rano Curhat soal Isu PKI yang Menyerangnya
“Yang penting Pak (ketua) FSPP (Forum Silaturahmi Pondok Pesantren), Pak Ketua NU, jangan ikut-ikutan (berpolitik praktis) lah. Sama gubernur aja di tengah tengah. Kalau ulama ikut-ikutan (berpolitik) ini saya khawatir. Udah doain aja semuanya supaya aman selamat,” pesannya mengingatkan.
Fatwa Hoax
Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin mengatakan, deklarasi oleh MUI Banten beserta tokoh lintas agama ini adalah bentuk dari kerukunan umat beragama. Kerukunan ini menurutnya harus diperkuat.
“Ada hoax, kabar bohong. Yang membawa kabar bohong dari kalangan munafikin (munafik). Di dalam berkompetisi, pertarungan sah. Tapi jangan menggunakan cara bohong, fitnah, adu domba, dibuat isu bohong,” kata Maruf Amin dalam sambutannya.
Menurutnya, majelis ulama sudah membuat fatwa tersendiri mengenai hoax ini. Fatwa ini isinya adalah cara bagaimana bermuamalah atau kegiatan di media sosial. Dan menjadi landasan Kemenkominfo untuk mengembangkan aturan dan menutup situs-situs hoax. (Rus)
