Serang – Puluhan mahasiswa Fakultas Pendidikan Untirta Serang menggelar aksi di depan Gedung DPRD Banten, Senin, 26 November 2018. Mahasiswa Untirta usulkan Pemprov Banten membuat penetapan gaji guru honorer seperti buruh.
Mahasiswa menilai, bayaran yang saat ini diterima guru honorer sangat jauh dari layak. Kondisi tersebut diperburuk dengan tidak adanya kepastian status PNS bagi guru honorer.
“Ada (honor untuk guru honorer) Rp 300.000 itu pun dibayar per 3 bulan sungguh miris sekali dibayar 300 kali tinggi,” kata Ajis Fauzi, Koordinator Aksi Mahasiswa saat orasi.
“Sampai saat ini guru honorer tidak ada penetapan yang jelas mulai SD berapa SMP berapa SMA berapanya, saat ini kita mendorong meski honorer tidak naik ke PNS tapi ada kejelasan gaji buruh yang diatur oleh provinsi,” sambungnya.
Aksi mahasiswa Untirta direspons Ketua DPRD Asep Rahmatullah. Dia menemui pengunjuk rasa yang tertahan di depan gerbang Gedung DPRD Banten.
Di hadapan mahasiswa, Asep menyatakan siap menyampaikan aspirasi mahasiswa soal guru honorer. Asep juga bersedia menandatangani kesepakatan mendorong Pemprov Banten dan pemerintah pusat membuat kajian soal guru honorer di Banten.
Secara khusus, Asep juga mengapresiasi sikap mahasiswa yang mau memperjuangakan dan menyuarakan nasib guru honorer di Banten.
“Mari kita dorong sama-sama nanti sampaikan ke DPR RI dan Menpan untuk menyangkut ketidakadilan (yang dialami guru honorer). (Usulan mahasiswa) suatu rujukan untuk bagaimana adanya sebuah bentuk perubahan untuk peraturan pemerintah Indonesia,” pungkasnya.(Rus)
