Lebak– Kementerian Agama atau Kemenag Kabupaten Lebak mengajak tokoh agama untuk tegas menghindari sekaligus melawan hoax di Kabupaten Lebak yang sudah masuk ke era teknologi.
Kepala Kemenag Lebak Akhmad Tohawi mengatakan, keberadaan teknologi yang mulai memanjakan masyarakat ini perlu diwaspadai agar tidak disalahgunakan yang berdampak pada runtuhnya kerukunan antar umat beragama.
“Di era serba teknologi munculah media sosial di mana berbagai informasi mudah diakses. Kita harus pandai dan berangus hoax yang menyebabkan perpecahan di Lebak,” kata Tohawi usai menggelar dialog sadar kerukunan lintas tokoh dan lintas lembaga keagamaan di Ponpes Annwarul Ulum, Desa Tambak Baya, Kecamatan Cibadak, Rabu 28 November 2018.
Menurutnya, Kemenag Kabupaten Lebak sendiri juga memiliki misi untuk taat beragama dan menjaga kerukunan antar umat beragama. Sebagai daerah yang juga terdapat masyarakat non Islam, seyogianya perlu kesadaran masyarakat untuk tetap rukun satu sama lain.
“Apalagi saat ini tahun politik yang sedang hangat dan sensitif. Warga Lebak harus rukun terhindar dari hoax dan sara yang dapat memecah belah,” tegasnya.
Sementara Plt Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Banten Mokh Saekhu mengatakan salah satu tugas Kemenag dalam membantu pemerintah daerah yaitu menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Lebak.
“Pemahaman ekstra harus kita berikan terlebih saat diera modern ini keberadaan tekhnologi jangan sampai disalah artikan yang berdampak adanya gesekan antar umat,” pungkasnya.
Untuk diketahui dialog lintas agama ini diikuti oleh 40 peserta mulai dari tokoh masyarakat, warga dan KUA. (Rus)
