Pandeglang – Puluhan Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kabupaten Pandeglang, Jumat, 23 November 2018. Mereka menuntut Bawaslu membatalkan pencalegan Achmad Dimyati Natakusma.
Aksi HMI ini menyikapi penggunaan mobil dinas Pemkab Pandeglang oleh Dimyati yang merupakan Caleg DPR RI Dapil I Banten dari Partai PKS sekaligus suami Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Ketua HMI Pandeglang Fikri Anidzar mengatakan, meski Dimyati mengaku sebagai tokoh di Pandeglang, akan tetapi saat ini posisinya sebagai Caleg sehingga tidak etis jika menggunakan fasilitas negara.
“Meski Dimyati mengaku sebagai tokoh di Pandeglang, tapi kami melihat kehadirannya ke acara deklarasi relawan Bara Muda Dimyati pada saat itu sebagai Caleg, bukan sebagai tokoh. Bahkan Dimyati dengan istrinya (Bupati Pandeglang, Irna Narulita) kompak hadiri ke acara tersebut,” teriak Fikri.
Selain meminta perosalan Dimyati dan Irna untuk diselesaikan, mereka juga menyindir beberapa masalah yang membelit Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kepala Daerah yang secara tidak langsung telah mengkampanyekan salah satu caleg, namun selesai begitu saja di meja Bawaslu.
“Beberapa bulan yang lalu ASN di Dindikbud yaitu Mahdi dan Wakil Bupati Tanto Warsosno Arban secara terang-terangan diduga mengkampanyekan salah satu caleg di media sosial, tetapi setelah di panggil Bawaslu selesai begitu saja. Ada apa dengan Bawaslu,” ujarnya.
Meski dalam aksi tersebut sempat terjadi saling dorong anatara HMI Pandeglang, dengan pihak Kepolisian. Namun, aksi berjalan tertib sampai selesai.
Dalam aksi tersebut HMI Pandeglang menyampaikan enam tuntutan, di antaranya menutut Bawaslu Pandeglang untuk tegas dan bekerja secara optimal dan bersikap independen; menutut Bawaslu Pandeglang mengeluarkan surat rekomendasi kepada KPU dan Pengadilan untuk membatalkan penetapan Dimyati Natakusuma sebagai calon anggota DPR; menuntut bupati, wakil bupati, ASN, TNI-POLRI, DPR, DPD, DPRD, kepala desa, BPD dan perangkat desa untuk netral dan tidak melakukan kecurangan kampanye.(Rus)
