Tangsel – Pemerintah Kota Tangerang Selatan menargetkan tahun 2021 akan menjadi smart city. Untuk itu kini telah banyak hadir aplikasi pelayanan untuk masyarakat, salah satunya Sistem Aplikasi Pelaporan dan Penugasan atau SIARAN.
Namun, ternyata aplikasi tersebut tak dikenal warga Kota Tangsel. Salah satunya Idham Ghani, warga Pondok Betung. Ia mengaku belum mengetahui tersebut.
“Saya baru tahu, Pak. Saya rasa butuh sosialisasi lebih ke masyarakat bawah,” ucapnya.
BACA JUGA: Smart City Jadi Tren sejak 2011, Tangsel Baru Targetkan 2021
Hal senada diungkapkan Niko, warga Pondok Kacang Prima. Tanpa sosialisasi aplikasi tersebut akan sia-sia.
Mengenai hal tersebut, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat ditemui di kantornya, Selasa 4 Desember 2018 membantah kalau pihaknya kurang menyosialisasikan aplikasi Smart City Tangsel.
Menurutnya, Diskominfo telah memberikan sosialisasi ke seluruh wilayah lewat kelurahan, kecamatan dan lewat sosial media.
“Kita sudah lakukan banyak cara ya itu tergantung orangnya mau nerima apa engga,” katanya.
Salah satu kendala penerapan smart city, lanjutnya, yakni membiasakan warga dan aparat menggunakan teknologi informasi yang sudah dibuat.
“Kendalanya kulturnya. Kalau teknologi bisa kami kejar, anggaran bisa diciptakan, tapi budaya kerja itu, kultur kita menggunakan teknologi informasi sebagai basis dari smart city itu yang harus segera dilakukan perubahan,” ungkapnya.
Konsep smart city atau kota pintar semakin diminati di berbagai belahan dunia. Beberapa kota sudah menerapkan penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaannya.
“Tangsel termasuk 100 kota di Indonesia yang mengubah diri menjadi Smart City. Tangsel harus peka teknologi,” tukasnya.(Rus)
