Pandeglang – Bupati Pandeglang Irna Narulita meminta kaum ibu alias emak-emak di Pandeglang supaya mematikan televisi mulai jam 17.30 – 21.00 WIB. Langkah tersebut untuk menghidupkan kembali budaya Maghrib Mengaji di Kota Santri.
Hal tersebut disampaikan Irna saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Cikuya, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Jumat, 14 Desember 2018.
“Kami punya program Maghrib Mengaji. Saya mohon para umi bantu kami. Edaran sudah dibuat. Kami harap setengah enam televisi matikan, jam sembilan nyalakan lagi, ” kata Irna.
Menurut Irna, program Maghrib Mengaji yang diluncurkan 2017 digalakkan lagi untuk memperkuat ahlak anak-anak bangsa. Pasalnya, menurut Irna, rongrongan yang datang saat ini bukan lagi dalam bentuk perang, namun dalam bentuk rongrongan ideologi, aqidah dan akhlak bangsa.
Irna yakin, akhlakul karimah merupakan pondasi bagi anak muda masa kini. Hal itu harus terus dipupuk agar tidak mudah terbawa arus globalisasi, modernisasi dan dipecah belah.
“Kita harus cemas terhadap perkembangan putra dan putri kita. Saat ini banyak rongrongan yang datang dari pergaulan, mohon dukungan dari semua agar kita dapat menjalankan fungsinya sebagai orang tua,” ujarnya.
Irna mengaku, dirinya sebagai orang tua juga sebagai kepala daerah dapat merasakan begitu derasnya arus pergaulan yang kerap terjadi saat ini.
“Mari kita bimbing anak kita untuk membiasakan wajib mengaji sehingga dapat membentuk karakter yang berahkak mulia,” tutupnya.
Sementara Umi Tatu pengasuh Ponpes Darul Muttaqin mengatakan, dirinya sangat mendukung program bupati Pandeglang. Kata Umi Tatu, program ini sangat tepat sekali, sehingga memberikan pemahaman bagi anak – anak di luar pondok pesantren.
“Kalau di sini (Ponpes Darul Muttaqin) mengaji itu rutinitas. Semoga dengan program ini, wajib mengaji juga menjadi biasa walaupun di luar pondok pesantren, ” katanya.(Rus)