Pandeglang – Gelombang tinggi sekitar 2 meter yang mirip tsunami di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, terjadi Sabtu malam, 22 Desember 2018, sekitar jam 21.30 WIB.
Tujuh orang pengunjung dilaporkan tewas, sementara 40 lainnya luka-luka. Gelombang tinggi tersebut juga merusak kawasan Beach Club dan hotel.
“Sekitar 40 orang luka, 7 orang meninggal dunia, itu baru perhitungan sementara. Karena kondisi di sini gelap susah mencarinya, besok akan kita cari lagi,” kata Camat Panimbang, Suaedi Kurdiatna kepada BantenHits.com di Beach Club.
BACA JUGA: Tujuh Pengunjung Tewas, 40 Lainnya Luka Akibat Gelombang Tinggi di Tanjung Lesung
Salah satu korban luka akibat tsunami Tanjung Lesung adalah Pejabat Kemenpora Edi Nurinda menjadi korban tsunami yang menyapu kawasan Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu malam, 22 Desember 2018 sekitar jam 21.30 WIB.
Ditemui wartawan BantenHits.com Engkos Kosasih di lokasi penanganan sementara korban Tsunami Tanjung Lesung, Edi menuturkan, tusnami terjadi saat rombongan Kemenpora tengah merayakan gathering. Malam itu pembagian hadiah tengah berlangsung. Namun, acara belum selesai tiba-tiba ombak besar tiba-tiba menerjang rombongan pejabat Kemenpora tersebut.
Menurut Camat Panimbang Suaedi, kebanyakan dari korban merupakan wisatawan yang sengaja berlibur ke Tanjung Lesung. Selain itu, ada juga masyarakat yang bermain ke Tanjung Lesung untuk melihat acara musik band.
Berdasarkan informasi, pengelola Tanjung Lesung mendatangkan Grup Band Seventeen untuk menghibur pengunjung Sabtu malam itu. Saat Seventeen hendak membawakan lagu kedua, tiba-tiba gelombang tinggi datang menerjang. (Rus)