Tangerang – Salah satu korban tsunami di Anyer, Kabupaten Serang, Mudrik Sudrajat (31), ternyata masih bertahan hidup dua jam sejak ditemukan terjepit mobil di parkiran tempat dia menginap di Pantai Anyer, Kabupaten Serang.
Hal tersebut diungkapkan Akhmad Suryana, kakak kandung korban saat ditemui di rumah duka di Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Karawaci, Kota Tangerang, Minggu, 23 Desember 2018.
Sesaat setelah tsunami menerjang, kata Akhmad, dirinya segera mencari keberadaan setiap anggota keluarganya. Keluarga besar ini saat kejadian memang tengah menggelar family gathering.
“Saya engga tahu gimana dia bisa beda arah sama kita semua, kalau kita ke arah kiri, dataran lebih tinggi, kalau dia malah ke parkiran, makanya pas ditemuin kejepit mobil,” ungkap Akhmad.
Menurut Akhmad, Mudrik ditemukan dengan kondisi bahu dan iga patah akibat terjepit kendaraan. Mudrik masih bisa berkomunikasi pasca kejadian tersebut.
“Tapi memang sama sekali enggak ada bantuan medis apapun, adik saya itu masih hidup kurang lebih selama dua jam,” ujarnya.
Namun, karena luka yang cukup parah dan tidak adanya pertolongan medis, Mudrik kehilangan nyawanya.
“Dia memang luka di bahu sama dada, kayanya mah karena tulang iganya patah, jadi sesak nafas kan mepet ke jantung sama paru-paru ya, makanya engga bisa diselamatkan karena juga engga ada medis sama sekali,” tandasnya.
Mudrik Sudrajat (31), merupakan pegawai Puskesmas Gembor. Dia tercatat warga RT 03/03, Kampung Karawaci Ilir, Tanah Gocap, Karawaci, Kota Tangerang.(Rus)