Pandeglang – Kapolda Banten Brigjen Pol. Tomsi Tohir dan Wakapolda Banten Kombes Pol. Tomex Kurniawan mengerahkan pejabat utama di Polda Banten turun ke lokasi terdampa tsunami di Pandeglang dan Anyer.
Di Pantai Carita Banten, Tomsi Tohir memimpin langsung jajarannya yang melakukan evakuasi korban tsunami yang tertimbun reruntuhan bangunan, Minggu, 23 Desember 2018.
Berdasarkan data sementara korban tsunami, Carita menjadi wilayah terdampak tsunami yang paling banyak menelan korban jiwa. Tercatat hingga Minggu sore, korban meninggal dunia di Kecamatan Carita mencapai 50 orang. Tsunami di Carita juga menghancurkan delapan hotel dan 15 rumah warga.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian memantau langsung lokasi terdampak tsunami di Carita, Kabupaten Pandeglang dan Anyar Kabupaten Serang, Minggu 23 Desember 2018. Tito didampingi Kapolda Banten Brigjen Pol Tomsir Tohir.
“Dampaknya sampai dengan daerah sumur (Pandeglang) sampai masuk Serang garis pantai sampai 200 kilometer. Ada bangunan yang utuh dan roboh artinya yang roboh ini rumah warga yang strukturnya tidak kuat. Dan bangunan yang kuat tidak roboh, tapi ada juga yang kuat tapi rumahnya di pinggir pantai karna tidak kuat diterjang air makanya roboh,” ujar Kapolri kepada awak media saat pemantauan bencana di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.
Kapolri memastikan kejadian alam ini bukanlah tsunami seperti yang terjadi di Aceh dan Sulteng beberapa tahun lalu.
“Dapat kabar di Lampung 26 enam yang meninggal. Saat ini evakuasi tetap kita lakukan tahap evakuasi tau masih ada yang mayat tertinggal yang di runtuhan,” paparnya.
“Masyarakat yang luka-luka kita akan bantu banyak yang di rujuk ke rumah sakit mungkin yang ada di serang,” sambungnya.(Rus)