Tangerang – Tsunami di Banten menerjang Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, Sabtu malam, 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.30 WIB. Tsunami di Kabupaten Pandeglang disebut sebagai wilayah paling parah dan paling banyak menelan korban jiwa.
Hingga Senin pagi, 24 Desember 2018 jam 07.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, sudah 239 korban tewas dan 785 luka akibat tsunami di Pandeglang dan Serang.
“Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB SUtopo Purwo Nugroho, lewat keterangan tertulisnya seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin, 24 Desember 2018.
Menurut Sutopo, korban dan kerusakan di Kabupaten Pandeglang mencapai 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak.
Di Kabupaten Serang tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.
“Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan,” tutup Sutopo.(Rus)