Pandeglang – Tsunami di Banten menerjang Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, Sabtu malam, 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.30 WIB. Tsunami di Kabupaten Pandeglang disebut sebagai wilayah paling parah dan paling banyak menelan korban jiwa.
Hingga Senin pagi, 24 Desember 2018 jam 07.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, sudah 239 korban tewas dan 785 luka akibat tsunami di Pandeglang dan Serang.
Salah satu ulama kharismatik di Banten Abuya Muhtadi Dimyati mengunjungi para korban tsunami di Pandeglang yang menjalani perawatan di RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang, Senin, 24 Desember 2018.
Abuya Muhtadi tiba di RSUD Berkah didampingi Kanit Krimsus Ditreskrim Polda Banten Kompol Winarmo. Raut wajah Abuya mendadak berubah muram begitu melihat hamparan korban tsunami yang tengah mendapatkan perawatan. Dia tampak terpukul dan sedih.
Tanpa berkata-kata, Anuya Muhtadi mendatangi pasien dan langsung mendoakan agar para korban segera diberikan kesembuhan.
“Saya ke sini hanya mendampingi Abuya. Beliau (Abuya) tadi ke sini untuk menjenguk dan mendokaan pasien, agar cepat sembuh dan keluarganya diberikan ketabahan,” kata Kompol Winarno kepada BantenHits.com di lokasi.
Winarno mengaku prihatin melihat kondisi para pasien. Ditambah lagi, pasien kebanyakan wisatawan dari luar Banten dan ingin berlibur ke daerah pesisir pantai Banten.
“Semua pasien mengalami luka-luka, saya kasian dan prihatin melihatnya. Semoga tidak ada lagi musibah ini di Banten, khsususnya Pandeglang,” ujarnya.(Rus)
