Pandeglang – Setelah sempat tak tersentuh bantuan, sejak Senin siang, 24 Desember 2018, bantuan untuk korban bencana tsunami di Kecamatan Sumur terus berdatangan, baik dari pemerintah maupun relawan dan perusahaan.
Pendistribusian bantuan logistik itu membuat jalur Cimanggu-Sumur dipenuhi kendaraan roda empat baik bak tertutup maupun bak terbuka. Kebanyakan bantuan tersebut difokuskan ke Posko pusat, yakni di kantor Kecamatan Sumur.
Sayangnya, pembagian sembako untuk korban tsunami tidak merata, karena masih banyak korban yang mengungsi di rumah warga yang ada di perbukitan dan hutan tidak mendapatkan sembako.
“Pembagian sembako tidak merata, karena fokus di kecamatan, sementara yang mengungsi di hutan dan pegunungan enggak kebagian, mereka enggak tau terdata sebagai korban enggak tau enggak,” kata Lulu Jamaludin relawan FBN, Selasa, 25 Desember 2018.
Sementara Asta, salah seorang korban yang mengungsi di hutan mengaku kesulitan mendapat makanan ataupun minuman, karena jarak tempuh ke kecamatan lumayan jauh. Selain itu, warga masih khawatir akan adanya tsunami susulan, sehingga lebih memilih tetap di pengungsian.
“Di sini ada sekitar 40 yang mengungsi mengisi 3 rumah warga. Saat ini warga masih khawatir takut ada lagi tsunami susulan,” ujarnya.(Rus)