Cilegon – Guna menekan tingginya angka perceraian di Kota Cilegon, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cilegon Edi Ariadi berharap pegawai di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Kota Cilegon mampu melakukan pencegahan terjadinya perceraian yang terjadi di masyarakat.
“Penyuluhan sudah cukup baik, masih ada godaan yang datangnya lebih cepat. Godaan bisa dari mana-mana saja, salah satunya dari gadget. (Ini) berat godaannya,” ujar Edi usai memimpin apel memperingati Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-73 di Alun-alun Kota Cilegon, Kamis, 3 Januari 2018.
Sementara di tempat yang sama, Kepala Kemenag Kota Cilegon Mahfudin menjelaskan, di Kota Cilegon angka perceraian tergolong cukup tinggi. Ironisnya sebanyak 40 persen perceraian melibatkan kalangan aparatur sipil negara (ASN).
“Data itu kita peroleh dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah), angka pastinya saya lupa, tapi ada itu di dokumem Cilegon Dalam Data,” ujarnya.
Salah satu cara dalam menekan angka perceraian, Kemenag Kota Cilegon akan terus membangun koordinasi dengan sejumlah lembaga misalnya Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP), penyuluh, dan penghulu.
“Dengan pemahaman agama kita harapkan masyarakat menyadari pentingnya madrasatul ula (keluarga). Kita juga ada program pembinaan catin, calon pengantin,” tandasnya. (Rus)