Lebak – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Subuh Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mulai mengeluhkan kondisi pendapatan yang merosot tajam. Cuaca ekstrem disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab merosotnya pendapatan PKL yang kerap berjualan di Jalan Tiratayasa dan Sunan Kalijaga Pasar Rangkasbitung ini.
Abdul Kohar, salah seorang pedagang kaki lima penjual sayuran mengungkapkan hujan yang mengguyur Rangkasbitung beberapa waktu lalu hingga saat ini membuat kondisi pasar subuh minim pengunjung sehingga berdampak merosotnya pendapatan.
“Bukan hanya pengunjung yang sepi, tapi PKL-nya juga kadang tidak berjualan akibat kondisi cuaca yang hujan,” kata Abdul kepada BantenHits.com, Kamis, 3 Januari 2019.
Abdul tidak menampik masih adanya pembeli yang berkunjung untuk membeli sayuran dilapaknya meskipun dalam jumlah yang minim.
“Memang ada saja satu dua pembeli yang berbelanja, namun tetap saja penpatan dari keuntungan penjualan turun drastis,”akunya.
Hal senada diungkapkan Nurrochman penjual ayam di Pasar subuh, menurutnya dampak dari hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lebak telah membuat pendapatan PKL di Pasar Subuh merosot hingga mengalami kerugian.
“Kami hanya berharap, agar guyuran hujan yang selama ini terjadi di Rangkasbitung segera berakhir. Sebab bila setiap hari diguyur hujan, maka bukan tidak mungkin kami yang setiap hari memiliki usaha dari hasil berjualan ini bisa gulung tikar,” kata Haerudin.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dusperindag) Lebak, Dedi Rahmat mengaku faktor cuaca yang mengakibatkan penurunan pendapatan bagi para pedagang, merupakan hal yang tidak perlu disesalkan. Apalagi cuaca hujan yang beberapa hari ini terjadi, juga pernah terjadi disetiap pergantian tahun.
“Kami rasa, persoalan pendapatan para pedagang yang menurun drastis tidak akan selamanya terjadi, sebeb kami yakin tidak akan lama lagi, masa cuaca hujan yang menguguyur Rangkasbitung dan sekitarnyapun semoga berakhir,” imbuhnya.(Rus)