Pandeglang – Warga Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, kembali meninggalkan rumahnya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman menyusul air laut yang tiba-tiba surut, Kamis malam, 3 Januari 2019.
Lusiana, salah seorang warga mengaku masih khawatir akan adanya tsunami susulan. Ditambah, ia menyaksikan sendiri air laut menyurut sekitar 200 meter. Lusiana dan warga lainnya memilih mengungsi ke kantor Kecamatan Panimbang.
“Tadi air lautnya surut, saya kan takut. Jadi lebih baik mengungsi nyari tempat yang lebih aman,” kata Lusiana dengan raut wajah yang nampak kelelahan di kantor Kecamatan Panimbang.
Sendada disampaikan Abdul Rahman, warga Desa Penimbang Jaya lainnya saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang ketika memantau air laut. Ia mengaku khawatir akan adanya tsunami susulan, ditambah ia mendengar informasi bahwa ada gempa di Kecamatan Sumur.
“Iya tadi jam 9 airnya surut, terus kami pantau ke sini. Warga memang resah, karena tadi lampu padam, terus ada gempa di Sumur, sehingga warga mengungsi. Karena pas tsunami juga kan kondisinya begini, lautnya tenang,” katanya.
Sementara di pos pantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terletak di Kecamatan Labuan terlihat dua pegawai BMKG tengah memantau kondisi air laut. Saat ditanya terkait air laut surut bahwa itu hanya surut bisa.
“Menurut data dari BIG (Badan Informasi Gespasial) jam-jam segitu itu memang laut sering surut, dan terkait gempa memang benar adanya,” singkat salah seorang petugas posko BMKG. (Rus)
