Tangsel – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BBMKG Wilayah II Ciputat menyatakan Tangerang masih memiliki potensi bencana gempa. Namun, skalanya masih terbilang ringan dan sedang. Potensi ini disebabkan karena adanya lempengan tanah yang saling terhubung dengan titik pusat gempa.
“Wilayah Tangerang dekat dengan daerah yang dilalui sesar besar dunia dan terdapat lempeng pasifik di Papua yang bergerak ke arah barat,” kata Sutiyono, Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah II Ciputat, Sabtu 5 Januari 2019
Meskipun dalam sejarah wilayah Tangerang tidak pernah menjadi titik pusat langsung dari gempa, lanjut Sutiyono, potensi gempa bisa saja terjadi.
“Gempa itu bidang sesar yang memanjang, jadi ketika terjadi gempa di daerah lain yang dekat dengan Tangerang, maka di sini juga akan ikut merasakan,” ungkapnya.
Berdasarkan skala Mercalli, wilayah Tangerang berada di ring II-III. Artinya, getaran gempa tergolong ringan dan sebatas hanya dirasakan oleh beberapa orang saja.
Hingga Saat ini, kata Sutiyono, BMKG dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masih meneliti ada atau tidaknya sesar lokal aktif di wilayah Tangerang dan Jakarta yang bisa menimbulkan pusat gempa. (Rus)