KMP Neomi menjadi KMP di Atas 5.000 GT Pertama yang Mulai Beroperasi di Penyeberangan Merak-Bakahueni

Date:

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi saat memeriksa kondisi KMP Neomi yang menjadi KMP pertama di Atas 5.000 GT Beroperasi di Penyeberangan Merak-Bakahueni.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi saat memeriksa kondisi KMP Neomi yang menjadi KMP pertama di Atas 5.000 GT Beroperasi di Penyeberangan Merak-Bakahueni.(BantenHits.com/ Iyus Lesmana)

Cilegon – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setyadi meresmikan Kapal Motor Penumpang atau KMP Neomi di Dermaga IV Pelabuhan Merak, Senin, 7 Januari 2019.

Dengan ukuran 8.700 Gross ton (GT) Kapal buatan China tersebut resmi akan beroperasi di lintasan penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni Lampung.

Kepada awak media usai meresmikan KMP Neomi, Budi mengungkapkan, sebagai salah satu tindak lanjut dari Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pengaturan Ukuran Kapal Penyeberangan di Lintas Merak-Bakauheni.

KMP Neomi dapat beroperasi di lintasan Merak-Bakahueni, pasalnya dengan adanya peraturan tersebut kapal yang mempunyai berat di bawah 5.000 GT tidak diperkenankan untuk beroperasi di Pelabuhan Merak-Bakahueni.

“Peraturan ini awalnya akan diefektifkan berlaku pada Januari, namun karena hawatir berdampak pada penyeberangan libur Natal dan tahun baru kita undurkan,” ujar Budi.

Budi mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan DPR RI untuk membahas peraturan tersebut agar segera di efektifkan dan diperkirakan akan berlaku pada bulan Februari mendatang.

“Bagi operator yang memiliki kapal di bawah 5.000 GT bisa mengoperasikan di jalur lain. Ada 13 jalur yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Kembali Budi menambahkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan perusahaan pelayaran untuk mengupgrade kapalnya sebagai salah satu bentuk untuk memajukan penyebrangan di lintasan Merak-Bakahueni.

“Ini adalah semangat baru yang dibangun operator untuk menyesuaikan regulasi pemerintah bahwa memang betul sadar dan paham bahwa lintasan Merak-Bakauheuni harus dilayani kapal yang GT-nya di atas 5.000. Karena waktu sandarnya, seling timenya baik kapal besar kecil sama saja. Namun kapal besar nyedot kendaraannya banyak. Kenapa 2010-2011 terjadi kepadatan? Karena kapalnya campuran. Sehingga terjadi kepadatan hingga keluar pelabuhan,” imbuhnya. (Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...