Ingin Jadi Polwan, Anak Korban Tsunami Ini Ngotot Bersekolah Meski Tak Memiliki Seragam dan Sepatu

Date:

anak korban tsunami butuh seragam
Susi Yani, salah satu anak korban tsunami siswa SDN 2 Teluk harus bersekolah tanpa seragam dan sepatu. (BantenHits.com/ Engkos Kosasih)

Pandeglang – Susi Yani (9) merupakan siswi kelas IV SDN Teluk 2 Labuan, Kabupaten Pandeglang. Bersama adik perempuan dan kedua orangtuanya, Susi kini tinggal mengungsi. Rumah tempat tinggalnya di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, telah rata dengan tanah setelah diamuk tsunami, Sabtu 22 Desember 2019.

Senin, 7 Januari 2019 adalah hari pertama bersekolah setelah liburan tengah semester. Susi Yani terlihat sudah hadir di sekolah. Namun, berbeda dengan siswa lainnya. Susi Yani tak berseragam, juga tak mengenakan sepatu. Dia hanya mengenakan baju muslim warna merah muda yang ia dapat dari bantuan untuk korban tsunami dengan sendal jepit.

Susi datang ke sekolah yang terletak di pesisir Pantai Teluk ditemani oleh Uun (30), ibunya yang terlihat menggendong seorang bayi perempuan. Sang bayi tertidur pulas di pangkuan ibunya.

Meski ada rasa malu tak mengenakan seragam, Yani tetap memaksa ingin pergi ke sekolah demi mewujudkan cita-citanya menjadi seorang polisi wanita atau polwan.

Jarak tempuh antara tempat pengungsiannya ke tempat belajar sekitar 1 kilometer. Susi dan keluarganya selama ini mengungsi di rumah saudaranya di Kampung Daya Mekar, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan.

Tempat saudaranya itu menjadi tempat tinggal sementara sebelum hunian sementara atau Huntara korban tsunami selesai dibangun pemerintah.

Sesaat setelah Yani tiba di sekolah, Relawan yang saat itu sedang mengadakan program trauma healing di sekolahnya langsung menyanyikan lagu penyemangat.

Usai mengkuti trauma healing, Yani langsung menghampiri Uun ibunya. Kepada BantenHits.com, Yani mengaku ingin tetap sekolah meski tidak memiliki seragam, alat tulis dan sepatu sekolah.

“Iya enggak punya seragam sekolah karena tsunami. Punya baju juga dapat mungutin. Tapi saya mau tetap sekolah, karena ingin cerdas, agar cita-cita bisa terwujud, dan bisa membahagiakan ibu dan bapak,” ucapnya, Senin, 7 Januari 2018.

Selain Yani, masih ada sekitar 50 siswa/siswi yang tidak memiliki seragam di SDN 2 Teluk. Kecamatan Labuan. Yani dan siswa lainnya berharap bisa kembali bersekolah dengan seragam dan tempat tinggal.

“Mau seragam dan tempat tinggal. Tolongin Yani, supaya bisa sekolah terus,” rengeknya.

Uun sang ibu, tidak bisa berbuat banyak untuk Yani, ia hanya berharap pihak sekolah ataupun pemerintah dapat memberikan bantuan berupa seragam untuk anaknya sekolah.

“Yani ke sekolah minta ditemani, katanya malu enggak pakai seragam,” timpal Uun.

Kepala Sekolah SDN Teluk 2 Labuan, Dedeh Arnawati mengungkapkan, dampak akibat tsunami selat sunda sangat berpengaruh besar kepada para pelajar di SDN Teluk 2 Labuan. Para pelajar, banyak yang kehiilangan seragam, alat tulis dan sepatu.

“Harapan saya kalau memang pemerintah mau menyumbangkan sumbangan alat tulis dan pakaian anak sekolah langsung ke sekolah, jangan ke posko karena khawatir tidak tepat sasaran,” ungkapnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...