Tangsel – Sepanjang tahun 2018, PT Hero Supermarket Tbk. menutup 26 toko Giant di seluruh Indonesia. Alasannya karena kalah bersaing dengan bisnis online. Hero merupakan perusahaan ritel besar yang membawahi Hero, Giant, Guardian, Ikea dan lain-lain di seluruh Indonesia.
Coporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony Mampuk, mengatakan, pihaknya sedang mengalami tekanan besar pada tahun 2018.
“Ritel sendiri benar-benar dalam tekanan hari ini. Kami tidak hanya berhadapan sesama kompetitor kami yang ritel, tetapi juga mulai ada online, dan lain sebagainya,” ujar Tony kepada BantenHits.com, Minggu 13 Januari 2019.
Tony tidak menutupi, kompetisi pasar turut dicampuri perusahaan berbasis online, dan berimbas besar terhadap supermarket yang cukup mudah ditemui di berbagai wilayah itu. Ia menyebutnya sebagai perubahan pola belanja masyarakat.
Tony memaparkan, kerugian paling besar datang dari sektor makanan. Yaitu penurunan mencapai 6 persen, atau sekitar Rp 7,8 miliar, dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,3 miliar.
“Akibatnya, kami mengalami kerugian operasi sebanyak Rp 163 miliar. Dan ini kerugiannya lebih parah dari tahun sebelumnya. Sebelumnya kerugiannya Rp 79 miliar,” paparnya.
Secara keseluruhan, Tony menjelaskan, pihaknya alami penurunan penjualan pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya.
“Penurunan total penjualan sebanyak 1 persen senilai Rp 8, 849 miliar, di mana perolehan tahun 2017 adalah Rp 9, 961 miliar,” katanya.(Rus)