Tangerang – Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya, ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di Ruko Pasar Baru, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Selasa siang, 14 Januari 2019. Perempuan asal Tambora, Jakarta Barat ini diduga korban perampokan dan sudah tiga hari pingsan.
Perempuan malang ini langsung dievakuasi ke RSUD Kota Tangerang oleh Satpol PP Kota Tangerang yang tengah melakukan patroli rutin di sekitar lokasi.
“Saat sedang melakukan patroli rutin, kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang menemukan korban dalam keadaan tidak sadarkan diri. Pada saat di lokasi anggota mengambil inisiatif untuk membawa korban RSUD agar mendapatkan perawatan medis,” kata Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Tangerang A.Ghufron Falfeli.
Masyarakat di sekitar lokasi, kata Gufron, melihat perempuan tersebut tergeletak selama tiga hari. Namun, warga mengira jika perempuan tersebut orang gila.
“Warga menduga perempuan itu menderita gangguan jiwa, makanya warga tidak berani untuk menolongnya. Setelah mengetahui korban tidak sadarkan selama beberapa hari barulah warga melaporkan kejadian ini kepada anggota kami yang sedang berpatroli,” terangnya.
Saat siuman, lanjut Ghufron, perempuan yang diperkirakan berusia 25 tahun ini, sempat memberi tahu bahwa dia warga Tambora, Jakarta barat.
“Korban sempat sadar dan memberikan keterangan kepada warga kalau dia warga Jakarta. Rapi ini belum diketahui secara pasti karna barang-barang bawaan korban raib saat ditemukan warga, termasuk dompet yang berisi identitasnya,” jelasnya.
Menurut Ghufron, korban diduga menderita penyakit dan saat tidak sadarkan diri dimanfaatkan oleh oknum orang yang tidak bertanggung jawab.
“Diagnosa awal dari RSUD korban sedang menderita penyakit dan tiba tiba kambuh sehingga jatuh pingsan, dan saat tidak sadarkan diri yang bersangkutan menjadi korban perampokan,” jelasnya.
Gufron menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar korban mendapatkan pertolongan pertama.
“Kami sudah koordinasikan dengan dinas sosial untuk penanganan lebih lanjut,” jelasnya.(Rus)