Lebak– Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyebutkan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak membutuhkan 400 tenaga perawat. Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan medis di rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Lebak.
“Kita masih kekurangan tenaga perawat, karena memang tahun 2024, kita menargetkan semua puskesmas dengan tempat perawatan (DTP-red) tentunya membutuhkan 25 orang perawat dalam satu puskesmas,” kata Iti saat membuka Musda IV PPNI Kabupaten Lebak, di Hall Latansa Mashiro, Sabtu, 19 Januari 2019.
Menurutnya, saat ini jumlah perawat yang tergabung kedalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lebak ada sebanyak 1.137 orang dengan jumlah 42 puskesmas, dimana 26 diantaranya tahun 2019 ini sudah berstatus DTP.
“Kita butuh 400 hingga 600 perawat , belum lagi untuk di RSUD dr. Adjidarmo kekurangan 40 hingga 50 orang,” ucapnya.
Iti menjelaskan jumlah perawat di Kabupaten Lebak berbanding terbalik dengan jumlah bidan yang saat ini justru sudah melebihi kuota yang dibutuhkan.
“Maka dari itu ini suatu tantangan PPNI dalam program kerjanya menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memotivasi masyarakat agar minat ngambil jurusan keperawatan,” ujarnya.
Kata Iti, saat ini sesuai dengan Undang-Undang nomor 38 tahun 2014 bahwa PPNI boleh buka praktek mandiri. Sepertihalnya bidan.
“Masyarakat taunya bidan padahal perawat bisa melakukan praktek mandiri dan ini salah satu upaya untuk menutupi kekurangan bahwa Pemda belum bisa mengakomodir, merealisasikan upahnya sesuai UMR tapi dengan buka praktek mandiri bisa meningkatkan drajat kesejahteraannya masing-masing,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Maman Sukirman menuturkan, kekurangan tenaga perawat antara 400-600 orang.
“Itu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di puskesmas rawat inap sampai 2024 tercukupi perawatnya. Selain puskesmas RSUD Adjidarmo saat ini kekurangan 50 tenaga perawat,” terangnya. (Rus)