Aktivis Muda di Banten Sebut Ada Kiai Jadi Alat Pengusaha dan Politisi

Date:

Diskusi Kebangsaan di Kota Serang
Diskusi Kebangsaan digelar di Kota Serang, Selasa, 22 Januari 2019. Terungkap dalam diskusi, ada Kiai jadi alat pengusaha dan politisi. (BantenHits.com/Mahyadi)

Serang – Kekuasaan, bisnis, dan dakwah, merupakan tiga hal yang bisa menjadi motivasi munculnya radikalisme. Karenanya, saat ini jamak terjadi para kiai jadi alat pengusaha, alat politisi kemudian melakukan sebuah gerakan mengatasnamakan agama.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Banten Ucuy Masyhuri usai acara Diskusi Kebangsaan di Kota Serang, Selasa 22 Januari 2019.

Ucuy juga mengungkapkan, radikalisme tak hanya berpotensi dilakukan kelompok agama. Sebaliknya, kelompok nasionalis justru memiliki kecenderungan memiliki paham dan sikap radikal.

“Saya tidak setuju juga kalau sikap radikalisme itu ditunjukan kepada kelompok agama saja karena ada paham dan sikap radikal cenderung dilakukan kelompok nasionalis,” katanya.

Ucuy meminta, peran pemuda lebih konkret dilakukan dalam mencegah radikalisme dan politisasi masjid semakin meluas.

“Ada lagi kelompok yang katanya nasionalis. Kalau gak pake peci hitam itu tidak nasionalis, kalau gak senang warna merah putih gak bhineka tunggal Ika. Keduanya harus ada alat untuk mempersatukan,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Kolase Nusantara Iqbal Arrojaby mengatakan saat ini banyak orang yang memiliki fanatisme terhadap suatu agama tanpa didasari oleh kesadaran berbangsa dan bernegara. 

“Fanatisme yang berlebihan terhadap agama tetap harus didasari dengan kesadaran bernegara dan loyalitas terhadap nasionalisme Indonesia,” pungkasnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Dua Parpol Pemilik Suara Besar di Banten Gelar Pertemuan Tertutup, Isyarat Koalisi Mencuat

Berita Banten - Partai Golkar dan Partai Gerindra yang...

Arahan Presiden Jokowi dalam Rakernas Kesehatan Nasional di Kabupaten Tangerang

Berita Banten - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus...