Cilegon – Sikap petugas PLN Rayon Cilegon dikeluhkan warga. Pasalnya, tanpa pemberitahuan, petugas membongkar paksa KWH Meter milik warga yang sudah dua bulan ditinggal penghuninya ke luar kota. Tak hanya itu, aksi petugas PLN juga dilakukan tanpa pemberitahuan kepada Ketua RT setempat. Bahkan, mereka nekat melompati pagar yang digembok.
Maynur Dasawati (38), warga Lingkungan Jombang Wetan, Kelurahan Jombang Wetan Kecamatan Jombang, Kota Cilegon mengungkapkan, pemutusan aliran listrik dan pembongkaran KWH Meter di rumahnya tersebut dilakukan pada saat rumahnya tidak berpenghuni.
” Saat itu saya di Pelambang. Posisi di rumah tidak ada orang. Ketahuannya hari Senin (21 Januari 2019) kemarin. Memang sudah dua bulan tidak ada di rumah dari Desember sampai sekarang tidak ada di rumah. Pembantu yang sering ke rumah saya suruh nyapu karena saya mau pulang. Kata pembantu saya meteran listrik tidak ada dan sontak saya kaget,” keluh Maynur saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa, 22 Januari 2019.
Maynur mengungkapkan, bahwa tidak ada pemberitahuan dari petugas PLN Rayon Cilegon kepada dirinya pada saat hendak melakukan pemutusan aliran listrik dengan cara membongkar KWH meter yang berada di dalam rumahnya.
“Kalau surat saya pemberitahuan saya tidak tau saya tidak ada di rumah, tapi prosedurnya kalau mau dicabut karena dua bulan itu di putus sementara baru pemutusan meteran. Ini gada pencabutan seperti itu lapor RT juga enggak, kalau sampai laporan pasti RT bilang sama saya,” ungkapnya.
Maynur menyesalkan, sikap petugas PLN Rayon Cilegon saat pembongkaran KWH meter tidak melaporkan kepada RT setempat atau warga lingkungan sekitar. Bahkan, parahnya lagi petugas melompati pagar rumah untuk melakukan pembongkaran.
“Saya sudah bayar tagihan listrik. Saat itu posisi rumah digembok ada pagar makanya saya bilang maling karena loncat pagar pas bongkarnya. Saat akan lapor polisi jika KWH meter di rumah saya tidak dipasang kembali,” tegasnya.
Sementara saat dikonfirmasi, manajemen Kantor PLN Rayon Cilegon yang berlokasi di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang Kota Cilegon, enggan menemui awak media. (Rus)
