Tangsel – Presiden Joko Widodo menargetkan 9 juta bidang tanah tersertifikasi tahun ini. Hal itu disampaikan saat menyerahkan 40 ribu sertifikat tanah di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangsel, Jumat 25 Januari 2019. Pada acara ini, Presiden didampingi Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.
“Pemerintah ingin masyarakat mempunyai legalitas tanah untuk menghindari sengketa,” katanya.
Pemberian sertifikat tanah sendiri dilakukan secara bertahap. Tahun 2017 Ditargetkan sebanyak 5 juta sertifikat dan 7 juta sertifikat pada tahun 2018. Dan setiap tahun target tersebut selalu tercapai bahkan melampaui target.
“Tahun ini 9 juta harus keluar. Caranya gimana, saya tidak mau tahu,” ujar presiden.
Proyek Operasi Nasional Agraria atau Prona terus digelorakan karena banyak warga yang kesulitan mengurus surat-surat tanah. Bahkan sampai bertahun-tahun tidak bisa memiliki sertifikat tanah. Selain itu, Prona bertujuan untuk menghindari sengketa tanah.
“Sengketa di mana-mana. Oleh sebab itu, saya perintahkan supaya dipercepat semuanya,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan masyarakat supaya tetap rukun dan saling menghormati antar sesama. Dia mewanti-wanti agar warga tidak pecah belah akibat politik.
“Beda suku, tradisi, agama, budaya, dan bahasa. Oleh sebab itu, marilah kita menjaga persaudaraan dan kerukunan kita. Jangan sampai gegara politik kita tidak bersatu. Pesta demokrasi akan selalu ada terus. Pemilihan kepala desa, wali kota, gubernur, dan presiden akan selalu ada, dan jangan sampai kita terpecah karena hal ini, ” pungkasnya.
Reporter: Ade Indra Kusuma
Editor: Darusalam Jagad Syahdana