Tangsel – Data jumlah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tangerang Selatan (Tangsel) simpang siur. Pada Rabu 23 Januari 2019 Dinas Kesehatan Tangsel, menggelar konferensi pers dan mengatakan sepanjang Januari 2019 ada 90 korban DBD serta satu balita meninggal dunia.
Akan tetapi Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Imbar Umar Gozali menyampaikan hal berbeda, dimana pasien DBD di RSU mencapai 141 orang.
“Jumlah tersebut dirinci berdasarkan pembagian ruang yaitu Ruangan UGD 71 pasien, ranap anak 24 pasien, ranap IPD 45 dan ranap PICU 1,” jelas Imbar.
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memantau kondisi yang berlangsung terkait wabah DBD.
Hal tersebut untuk memutuskan status sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Kita akan menentukan apakah itu kejadian luar biasa atau belum. Itu harus berdasarkan data kapan dan regulasi yang berlaku untuk menentukan KLB atau bukan. Sampai sejauh ini dinas kesehatan terus melakukan pemantauan,” ujar Airin, Sabtu 26 Januari 2019.
Airin pun menuturkan akan memaksimalkan seluruh ruangan yang ada di puskesmas dan RSU Tangsel untuk penanganan pasien DBD.
“Kita lihat ke depan. Saat ini kan sudah overload, kita dorong kerja sama puskesmas. Kan puskesmas ada juga rawat inap, tidak selalu dirujuk ke RS. Kecuali memang darurat sekali. Kita juga mendorong kerja sama dengan RS swasta. Apalagi dengan BPJS, harapannya ada solusi,” paparnya.
Istri Tb Chaeri Wardana ini memastikan semua warganya harus mendapat pelayanan kesehatan.
“Kalau ada yang ditolak RSU, kita kan punya aplikasi sampaikan kepada kita, di mana ditolaknya, masalahnya apa, akan kita tindak lanjuti,” tukasnya.
Reporter: Ade Indra Kusuma
Editor: Darussalam Jagad Syahdana
