Serang – Pedagang kaki lima atau PKL Kota Serang yang biasa berjualan di Pasar Rau dan Stadion Ciceri menyebut, Kawasan Kepandean yang dijadikan tempat relokasi untuk PKL adalah tempat jablai alias pekerja seks komersil (PSK) mangkal menjajakan diri.
PKL ingin Kawasan Kepandean steril dari praktik prostitusi supaya mereka bisa berjualan dengan tenang dan tak berbaur dengan PSK. Hal tersebut diungkap para PKL ketika menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Kota Serang, Kamis, 31 Januari 2019.
“Masa iya (disatukan sama jablai) kita mau jualan halal saja. Pandean ini kan terkenal dengan banyak jablainy. Masa iya (ada prostitusi) di sana kita (jualan) di sana. Kita mau jualan di sana asal rapi,” tegas Hamdan, salah seorang pedagang.
Para PKL juga meminta, sebelum Pasar Kepandean beres dibangun, para PKL meminta kebijaksanaan Pemerintah Kota Serang memperbolehkan mereka berjualan setiap Sabtu dan Minggu di Stadion Ciceri.
“Kami minta kebijaksanaanya Sabtu Minggu itu dibolehkan jualan di stadion buat nyambung hidup. Kan di Pandean buat jualan belum jadi, selama satu bulan kita jualan lari ke sana ke sini,” ungkapnya.
Hamdan juga mengaku, sudah satu bulan lebih ia tidak berjualan. Akibatnya, dia sudah tak mampu bayar kosan karena barang dagangannya menumpuk.
Reporter: Mahyadi
Editor: Darussalam Jagad Syahdana