Pandeglang – Sekitar 2.000 karyawan hotel dan restoran di Kabupaten Pandeglang terancam menganggur. Hal itu, karena kunjungan wisawatan, sebulan pasca tsunami Selat Sunda masih tergolong sepi. Sementara operasional pajak yang harus dikeluarkan pengelola hotel dan restauran tergolong besar.
“Kita masih sepi, opsi terburuk itu (PHK karyawan) akan terjadi kalau ini berlanjut, tapi kami harap jangan sampai terjadi,” kata Ketua PHRI Pandeglang, Widiasmanto, Jumat, 1 Januari 2019.
Meski belum ada garansi kapan kondisi pariwisata di Pandeglang akan pulih, namun, Widi meyakini kondisi pariwisata di Pandeglang akan segera pulih, jika pemerintah daerah menanganinya dengan cepat.
Ia mengusulkan agar recoveriy bencana tsunami di Pandeglang, mengadopsi langkah yang diterapkan untuk memulihkan bencana gempa bumi di Bali dan Lombok.
“Usulan kami, recovery-nya kita copy paste dengan Bali dan Lombok. Intervensi dari pusat turun, kegiatan rakor-rakor itu dilakukan di daerah terdampak. Tapi kalau hanya Pemda, apalagi Pemprov juga belum membuka kran untuk meeting di hotel secara luas, ini akan menyulitkan kita,” jelasnya.
Reporter: Engkos Kosasih
Editor: Darussalam Jagad Syahdana