Lebak– Badan Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebutkan tim geologi Bandung tengah melakukan pemeriksaan penyebab terjadinya pergerakan tanah di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Selasa, 12 Februari 2019.
Baca Juga : 95 Rumah di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah, Badan Geologi Lakukan Penelitian Khawatir Liquifaksi
Pergerakan tanah yang terjadi pada, Kamis, 7 Februari 2019 lalu ini menyebabkan 95 rumah di Kampung Jampang Cikoneng dan Kampung Jampang Neglasari RT 01 dan 02 RW 09 desa Sudamanik Kecamatan Cimarga mengalami kerusakan . Bahkan 4 diantaranya rusak rusak berat atau hancur.
“Ya, hari ini tim geologi Bandung melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penyebab pasti terjadinya pergerakan tanah,”kata kepala BPBD Lebak, Kaprawi kepada awak media, Selasa, 12 Februari 2019.
Kaprawi berharap tim geologi dapat menjelaskan secara rinci penyebab pasto terjadinya pergerakan tanah agar pemerintah daerah dapat melakukan treatment atau pendekatan apa yang harus dilakukan untuk penanganannya.
“Sehingga penanganan yang dilakukan dapat memenuhi aspek tekhnis, sosial dan budaya untuk masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lebak juga sebenarnya telah menyiapkan lahan dan anggaran untuk merelokasi masyarakat yang menjadi korban pergerakan tanah.
“Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya sudah menyatakan bahwa kondisi lahahan sudah siap untuk merelokasi masyarakat dan anggaran untuk dapur umum dan lainnya ada sekitar Rp. 1 milar,”ujarnya.
Namun, sambung Kaprawi, agar penanggulangan berjalan optimal pemerintah kabupaten menantikan kepastian hasil dari pendeteksian tim geologi Bandung.
“Untuk lebih pastinya kita tunggu hasil dari tim Geologi Bandung,”ujarnya.
Editor : Fariz Abdullah