Pandeglang – Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Pandeglang mengeluhkan minimnya sarana penunjang untuk membersihkan sampah di Pandeglang, sehingga wacana untuk menciptakan Pandeglang Bersih dari sampah, nampaknya masih jauh dari angan.
Kepala Bidang Kebersihan DLH Kabupaten Pandeglang, Tubagus Entus Maksudi mengaku saat ini masih kekurangan sarana pengakut sampah. Saat ini DLH hanya mempunyai 23 unit kendaraan sampah, terdiri dari 13 unit kendaraan truk sedangkan sisanya hanya berupa mobil dengan kapasitas kecil.
“Total armada ada 23 unit, truk 13 unit sisanya yang kecil. Memang jumlah armada itu belum cukup mengingat jumlah kecamatan di Pandeglang mencapai 35. Selama ini 1 kecamatan bisa melayani 2 sampai 3 kecamatan,” kata Entus, Selasa, 26 Februari 2019.
Belum lagi, lanjut Entus kontainer untuk bak sampah juga masih kurang. Saat ini seluruh Pandeglang hanya memiliki 16 unit kontainer. Sementara tiap harinya, volume sampah di Pandeglang selalu meningkat.
“Kontainer untuk bak sampah juga masih dibutuhkan, karena volume sampah selalu mengingkat. Saat ini hanya berjumlah 16 unit. Kami akui (penanganan sampah) saat ini belum maksimal,”keluhnya.
Menurutnya, kekurangan fasilitas itu pun terjadi di Tempat Pembuangan Sampah (TPA). Dimana alat berat didua TPA yang beroperasi di Pandeglang, hanya berjumlah tiga unit. Dua terdapat di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, dan satu lagi ditempatkan di TPA Bojong Canar, Kecamatan Cikedal.
“Untuk alat berat juga hanya ada tiga, dan itu pun usianya sudah cukup tua. Alat itu ada di Bangkonol 2 unit, dan Bojong Canar 1 unit,”jelasnya.
Kendati demikian, pada tahun ini DLH tidak mendapat armada kebersihan tambahan. Lantaran, DLH tidak mendapat alokasi pembelian sarana sampah, baik kendaraan maupun fasilitas lainnya. Padahal DLH sudah mengajukan untuk menambah armada pengangkut sampah.
“Selama dua tahun tidak ada pengadaan sarana atau alat untuk menunjang kebersihan. Jadi bisa dibilang 2 tahun tidak ada penambahan armada. Padahal langkah untuk menciptakan Pandeglang bersih ingin cepat, tapi dukungannya masih kurang,”tandasnya.
Editor: Fariz Abdullah