Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 1 Ma’ruf Amin disebut telah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Ahmad Tholib (70), lansia sakit yang ditandu ke Puskesmas Sindangresmi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu, 2 Maret 2019.
Hal tersebut disampaikan Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN), Maman Imanulhaq, Selasa, 5 Maret 2019, seperti dilansir suara.com. Menurutnya, Ma’ruf Amin tidaklah bermaksud untuk menyakiti.
“Tentu Abah minta maaf tidak berniat menyakiti dan semoga keluarga diberi kesembuhan,” ucapnya.
Sebelumnya, Koordinator Tampung Padi Ferry Renaldi menyarankan, Ma’ruf Amin disarankan meminta maaf karena telah menyebut hoaks video warga miskin sakit ditandu ke puskesmas.
Sebaliknya, jika Ma’ruf memang meyakini video yang viral setelah diunggah Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak hoaks, Ma’ruf dipersilakan melaporkan ke polisi.
Hoaks yang Dimaksud Ma’ruf Amin Adalah Cuitan Dahnil
Maman Imanulhaq mengklarifikasi pernyataan Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin yang membuat warga Banten sakit hati karena menyebut informasi yang disebar Juru Bicara Prabowo – Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak adalah hoaks.
Maman menjelaskan, pernyataan hoaks Ma’ruf Amin tersebut bukan dimaksudkan atas peristiwa warga Banten yang ditandu saat ke Puskesmas. Menurutnya, Ma’ruf Amin hanya menanggapi cuitan Dahnil yang beredar di media sosial karena dianggap menggeneralisir seolah peristiwa itu terjadi di seluruh daerah.
“Jadi yang dimaksud Abah (Ma’ruf Amin) hoaks bukan peristiwa tandu itu, tetapi hoaks itu kan sebuah kebenaran yang di disinformasi dipakai untuk mendiskreditkan pemerintah seolah-olah tidak ada pembangunan, seolah-olah hanya ada satu kasus tapi itu dijadikan semua kasus. Padahal pembangunan di Banten sudah terlihat masif, signifikan begitu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Maman mengklaim Ma’ruf Amin yang menjadi pendamping capres petahana Joko Widodo memiliki komitmen atas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satunya, lewat program Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Kami yakin pembangun Puskesmas termasuk puskesmas tipe yang ada perawatan dan sebagainya itu jadi prioritas bagi kami. Sekali lagi Banten akan jadi prioritas sehingga tidak perlu ada lagi keluarga yang ditandu seperti kasus ldi Banten itu,” ungkapnya.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana