Serang- Riani (9) warga perumahan Puri anggrem, Blok D nomor 24 RT 12 RW 24 tidak bisa menjalani pengobatan atas penyakit Gizi Buruk yang dideritanya di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang. Pasalnya, bocah yatim yang ditinggal ibunya sejak dilahirkan ini tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Derman ayah Riani menuturkan pelajar kelas 2 SD di Kota Serang ini mulanya mengeluhkan batuk dan pilek biasa. Ketika dibawa ke RSU Banten bocah yang selama hidupnya tinggal berdua dengan neneknya ini di diagnosa menderita banyak penyakit mulai dari Tuburkolosis (TB), Akut, Katarak, Diare dan penyakit lain.
“Akhirnya dirawat selama empar hari dengan jalur umum. Habislah Rp. 700 ribu,”kata Derman kepada awak media, Rabu, 20 Maret 2019.
Bukannya membaik, sambung Derman, Riani terus mengeluhkan kesakitan hingga dokter menyarankan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSDP) lantaran penyakitnya yang disebut-sebut penyakit serius.
“Ya memang ketika kami datang ke RSDP hanya membawa SKTM, kami disuruh pulang lagi oleh pihak rumah sakit dan disarankan membuat BPJS,”tutur Satpam di salah satu Perusahaan di Jakarta ini.
Baca Juga: Keluarga Takut Biaya Mahal, Balita Gizi Buruk di Kota Serang Tak Ditangani Medis
Derman mengaku saat ini tengah mengurus BPJS kesehatan Riani agar bisa mendapatkan penangan medis.
“Sedang diurus sama Pak RT. Kami juga masih aneh dengan penyakitnya sebenarnya penyakit apa. Makanya ingin dibawa ke RSDP,”akunya.
Hingga berita ini dipublish, BantenHits masih mengupayakan konfirmasi dari pihak RSDP Serang.
Editor: Fariz Abdullah