Prabowo Tak Boleh Mendaratkan Helikopter di Alun-alun Pandeglang, Ternyata di Pamekasan Ma’ruf Amin Bisa Kampanye di Stadion

Date:

Kunjungan Prabowo di Rumah Aspirasi, Ciwaru, Kota Serang, Banten
Prabowo Subianto berorasi di hadapan puluhan ribu pendukungnya yang memadati halaman Rumah Aspirasi, Ciwaru, Kota Serang, Sabtu, 16 Maret 2019.(BantenHits.com/ Mahyadi)

Tangerang – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dilarang Bupati Pandeglang Irna Narulita mendaratkan helikopter di Alun-alun Pandeglang. Bupati beralasan, alun-alun adalah aset negara yang tak boleh digunakan untuk kepentingan kampanye.

“Soal beda pilihan enggak masalah itu, saya enggak menggangu 02 maupun 01. Intinya aturan harus dipakai, itu kan aset negara,” kata Irna melalui sambungan telepon kepada BantenHits.com, Minggu, 16 Maret 2019.

BACA JUGA: Larang Helikopter Prabowo Mendarat di Alun-alun Pandeglang, Bupati Sebut Tak Ingin Ada Kampanye di Aset Negara

Berbeda dengan Prabowo, calon wakil presiden Ma’ruf Amin bisa melakukan kampanye di dalam Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SRGP) Pamekasan, Selasa, 19 Maret 2019.

Warga Kecewa Pemda Mengizinkan

Dikutip dari tribunmadura.com, kampanye bertajuk Istigasah Kubro, silaturrahmi ulama, santri dan masyarakat Madura ini menuai kekecewaan masyarakat Pamekasan, terutama pecinta sepak bola.

Sebab lokasi istigasah itu bukan ditempatkan di luar stadion, melainkan panggung istigasah ditaruh di dalam stadion di depan tribun VIP, menghadap ke barat. Sehingga masyarakat yang hadir dalam acara itu, tumplek blek di tengah lapangan.

BACA JUGA: Sandi Tak Bisa Kampanye karena Diancam Dihadang di Banyuwangi, Rocky Gerung Dilarang Hadiri Diskusi

Sebagian warga Pamekasan kecewa, lantaran berkerumunnya massa saat menghadiri istiqhotsah itu, massa berdiri dan duduk di atas rumput lapangan.

Bahkan, yang disayangkan, beberapa mobil rombongan juga melintas di tengah-tengah lapangan dan diparkir di depan gawang sisi utara dan di lapangan sisi selatan.

Masyarakat menilai, seharusnya pemda selaku pemilik stadion tidak memberikan izin untuk mengadakan kegiatan politik yang mengundang puluhan ribu massa, ditempatkan di dalam stadion dan massa dibiarkan menginjak-injak rumput.

“Massa yang datang ke dalam stadion bukan dengan tangan kosong. Ada yang bawa nasi bungkus, kue air mineral dan semacamnya. Sisa makanan mereka berserakan di tengah lapangan. Belum lagi sampah yang lainnya. Dan rumput yang mereka injak pastinya rusak. Lalu siapa yang bertanggung jawab dengan kerusakan ini,” kata Burhan, salah seorang warga.

Editor: Darussalam Jagad Syahdana

Author

  • Darussalam J. S

    Darusssalam Jagad Syahdana mengawali karir jurnalistik pada 2003 di Fajar Banten--sekarang Kabar Banten--koran lokal milik Grup Pikiran Rakyat. Setahun setelahnya bergabung menjadi video jurnalis di Global TV hingga 2013. Kemudian selama 2014-2015 bekerja sebagai produser di Info TV (Topaz TV). Darussalam JS, pernah menerbitkan buku jurnalistik, "Korupsi Kebebasan; Kebebasan Terkorupsi".

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Ketika Pj Gubernur Harus Hitung Sendiri Uang Santunan untuk 13 Penyelenggara Pemilu di Banten yang Wafat

Berita Banten - Pelaksanaan Pemilu 2024 di Banten berlangsung...

Anggota KPPS di Kadipaten Cilegon Meninggal Dunia Diduga Kelelahan

Berita Cilegon - Santo (23) warga Lingkungan Kadipaten, Kelurahan...

Ramai Nama Baru Kalahkan Suara Mantan Gubernur Banten di Real Count Sementara KPU

Berita Banten - Real count hasil Pemilu 2024 KPU...

Real Count KPU Hampir 50 Persen, Airin Rachmi Diany Caleg DPR RI Paling Digdaya di Banten

Berita Banten - Airin Rachmi Diany menjadi Calon Anggota...