Pandeglang – Tokoh pariwisata Carita, Pandeglang, Teja Heryana menyesalkan tindakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Bencana dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak atau DP2KBP3A Pandeglang yang menggelar Pelatihan Gender bagi politisi perempuan di luar lokasi terdampak tsunami seperti Carita.
Padahal, wilayah Carita sangat membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah agar Citra Pariwisata di Carita kembali normal paska tsunami selat sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.
“Ya saya sangat menyayangkan hal itu. Seharusnya itu dapat kartu merah dari pimpinannya (Bupati),” kata Teja melalui sambungan telepon, Kamis, 28 Maret 2019.
Menurut Teja, ucapan dan tindakan dari pemerintah tidak berbanding lurus dengan kenyataan dilapangan. Padahal, wisata di Carita paska Tsunami masih terpuruk.
“Mereka sama sekali enggak mendukung untuk recovry, dulu DPRD Pandeglang rapat di Aston. Ini DP2KBP3A, mana dukungan mereka, ucapan sama tindakan enggak sama,”ujarnya.
Baca Juga: Alasan Tidak Efektif, DP2KBP3A Pandeglang Enggan Pakai Hotel di Kota Badak untuk Gelar Kegiatan
Sebagai tokoh di Carita, Teja mengaku saat ini tidak terlalu banyak berharap kepada Pemerintah. Lantaran kata Dia, selama ini pemerintah hanya memberikan harapan palsu saja.
“Udahlah kami tidak terlalu banyak berharap kepada mereka (Pemerintah) PHP saja,”tutupnya.
Editor: Fariz Abdullah