Tangerang – Sebuah video parodi tayang di laman berbagi video YouTube dan beredar di aplikasi berbagai pesan WhatApp. Video ini menarik disimak karena diperankan langsung seorang praktisi hukum yang juga dikenal seorang ahli beladiri kempo.
Adalah Alfan Sari pemeran dalam video berdurasi 5 menit tersebut. Meski kesannya kocak, namun video tersebut dibuat secara profesional. Bahkan adegan berkelahi dalam video tersebut mirip dengan adegan dalam film laga Indonesia.
Video tersebut berisi pesan agar warga yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2019 menyalurkan hak politiknya di TPS masing-masing. Pemilih juga diimbau supaya tidak takut dengan pihak yang berupaya mengintimidasi dan mempengaruhi pemilih.
Pesan tersebut terlihat dalam adegan terakhir ketika pemeran utama yang hendak menuju ke TPS, diadang sekelompok preman. Sang tokoh yang tetap ‘keukeuh’ harus menyalurkan hak politiknya ke TPS akhirnya terlihat perkelahian tak imbang dengan pelaku yang jumlahnya lima orang.
Berbekal keberanian dan ilmu beladiri yang dimilikinya, lima preman pengadang berhasil ditaklukkan sang tokoh. Para preman yang semula sangar berubah jadi gemulai hingga memancing tawa penonton.
Alfan Sari merupakan pengacara yang namanya mencuat setelah menjadi penasihat hukum salah satu terdakwa kasus pemerkosaan pembunuhan sadistis menggunakan cangkul yang menembus badan korban Eno Fariah di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang 2016 silam.
BACA JUGA: Wanita Asal Serang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Mess PT Polypta Global Mandiri
Kepada BantenHits.com, Alfan Sari mengaku membuat video tersebut sebagai pembelajaran bagi masyarakat, terutama yang berada di daerah.
“Sebagai pembelajaran ringan bagi masyrakat luas terutama yg ada di daerah, mengingat carut marutnya situasi politik dan kacau balaunya penegakan hukum belakangan ini,” ungkap Alfan, Selasa, 9 April 2019.
Tokoh utama dalam cerita pada video kreatif itu, kata Alfan, berada pada posisi netral sebagai pemilih. Tema tersebut diangkat mewakili kegelisahan sebagai masyarakat.
Mengenai teknik beladiri yang digunakan dalam adegan melumpuhkan para bandit demokrasi, Alfan mengakui jika teknik yang digunakan berasal dari beladiri Kempo.
“Betul (beladiri Kempo). Itu tehknik Shorinji Kempo,” jelas Alfan menjawab pertanyaan BantenHits.com.
Editor: Darussalam Jagad Syahdana