Pandeglang – Sebanyak 115 SMPN, MTS, dan 3 SMP Terbuka di Kabupaten Pandeglang melakasanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).
Dalam pelaksanaan itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita meminta agar hasil Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Pandeglang tidak anjlok seperti tahun sebelumnya yang mendapat nilai buncit se-Provinsi Banten dengan nilai 163.62.
“Saya minta kepada Kadisdik agar tahun ini hasil UN Kabupaten Pandeglang jangan sampai anjlok peringkatnya seperti tahun lalu,” kata Irna usia memonitoring pelaksanaan UNBK di SMPN 3 dan SMPN 4 Pandeglang, Senin, 22 April 2019.
Usai mendapat peredikat buncit, Bupati wanita di Pandeglang ini langsung merombak 28 Kepala Sekolah (Kepsek). Bahkan, Tahun ini juga Irna, memberikan sinyal warning keras kepada Kadisdik, Kepala Sekolah dan para guru agar nilai UN tidak anjlok.
“Apa yang dilakukan jika hasil UN tidak ada peningkatan, berarti nol hasilnya, cari tau apa masalahnya apakah muridnya ataukah para gurunya,”cetusnya.
Baca Juga: Minim Perangkat, 5.780 Pelajar SMP di Pandeglang Tak Bisa Ikut UNBK
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang, Olis Sholihin meyakini pada tahun ini ada peningkatan nilai dari tahun sebelumnya. Lantaran Olis mengklaim, pihak Dinas Pendidikan terus melakukan peningkatan kapasitas bagi para guru pengajar.
“Para guru yang sudah PNS harus memberikan kinerja yang maksimal, dan saya harap tahun ini tidak lagi kedelapan ditingkat provinsi minimal peringkat 6 nilai terbaik hasil UN,” ujarnya.
Olis menilai, tolak ukur untuk mendorong keberhasilan para siswa dalam melaksanakan ujian ada beberapa komponen diantaranya guru, siswa, dan orang tua.
“Kita harus bersama – sama dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekarang generasi milineal banyak anak terganggu salah satunya oleh gadget, disini peran orang tua sangat penting untuk mendorong peningkatan belajar siswa,” tutupnya.
Editor: Fariz Abdullah